Senin, 29 September 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Keluarga Sebut Penganiaya Prada Lucky Adalah Preman Berseragam: Tidak Boleh Dibiarkan

Otniel selaku perwakilan keluarga meminta pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Prada Lucky

|
Editor: Erik S
(Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo)
TNI TEWAS DISIKSA SENIOR - Curhat Prada Lucky Namo Sebelum Tewas Disiksa Senior, Video Call Ibunya: Tolong Saya Dicambuk Dansi (Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Keluarga menyampaikan permintaan tegas agar TNI mengusut kematian Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23).

Prada Lucky adalah personel Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia tewas diduga dianiaya 20 seniornya.

Otniel selaku perwakilan keluarga meminta pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Lucky.

Baca juga: Keluarga Ungkap Sejumlah Luka yang Diderita Prada Lucky Sebelum Tewas, Ginjal dan Paru-paru Hancur?

"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," ujarnya, Sabtu (8/10/2025).

Otniel menegaskan, keluarga akan menerima jika Lucky gugur di medan tugas, namun kenyataan yang dihadapi berbeda. 

"Anak kami meninggal dalam pembantaian," katanya dengan suara bergetar.

Ia berharap, proses hukum terhadap para pelaku dapat dilakukan secara transparan hingga keluarga mendapatkan rasa keadilan.

Ratusan pelayat menghadiri prosesi pemakaman Prada Lucky. Ibadah pelepasan berlangsung di rumah duka di Rumah Dinas Asrama Tentara (Asten), Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, mulai pukul 12.00 WITA hingga 13.45 WITA. 

Prosesi ibadah dipimpin oleh Pendeta Lenni dari Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Batu Karang Kuanino Kupang

Ibunda Tak Kuasa Tahan Tangis

Tangis pilu tak terbendung di rumah dinas Asten Kuanino, Kota Kupang, saat jenazah Prada Lucky Namo disemayamkan sebelum dimakamkan pada, Sabtu (9/8/2025).

Ibunda almarhum, Sepriana Paulina Mirpey, tak kuasa menahan kesedihan mendalam ketika peti jenazah putra tercinta akan ditutup.

Baca juga: Ibunda Ungkap Komunikasi Terakhir Prada Lucky: Mama Apa Kabar? Saya Kangen Mama

Dengan suara bergetar dan air mata yang terus mengalir, Sepriana merintih memohon, "Jangan bawa anak saya, bosong jangan bawa beta pung anak," ucap Sepriana sambil memeluk erat peti jenazah anaknya.

Dalam kepedihan yang menghancurkan hati, ia berteriak, "Lucky, mama hancur nak. Lucky, tolong mama, kasihan mama, nak," ucapnya lagi dengan nada lemas.

Suasana duka kian terasa ketika ayah, saudara, dan kerabat turut menangis histeris di sekitar peti yang sudah ditutup petugas. 

Isak tangis memecah kesunyian, menandai perpisahan terakhir seorang ibu dengan anaknya yang pergi terlalu cepat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan