Senin, 29 September 2025

3 Pesawat Latih Jatuh di Indonesia, Terbaru di Bogor yang Tewaskan Fajar Adriyanto 'Red Wolf' TNI AU

Pesawat latih jatuh pada Minggu (3/8/2025) pagi, di area tempat pemakaman umum (TPU) Benteng, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jabar.

TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
PESAWAT JATUH - Kolase foto pesawat latih jatuh di tempat pemakaman umum (TPU) Benteng, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025). Sejumlah kecelakaan transportasi udara menambah daftar panjang insiden di dunia penerbangan.  

"Lekas itu, pesawat turun pelan. Saya pikir pesawatnya mau turun di air," kata Susianto, Selasa (4/2/2025), dilansir Surya.co.id.

Tak disangka, setelah mendarat di perairan dekat pantai, tiba-tiba pesawat terbalik. Hal itu menyebabkan warga yang berada di sekitar pantai histeris dan kaget.

Susianto yang merupakan Ketua Pokdarwis setempat, menceritakan posisi pesawat terbalik berada sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Warga sempat menolong dua orang yang berada di dalam pesawat

Beruntungnya, dua orang yang disebut sebagai seorang taruna dan instruktur itu selamat.

Blackbox Ditemukan

Dalam perkembangannya, Black box atau kotak hitam pesawat latih berjenis Cessna milik Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi yang mendarat darurat di perairan Pantai Gumuk Kentong, telah diamankan oleh teknisi.

Hal tersebut, dikonfirmasi oleh Kapolsek Muncar, AKP Mujiono kepada wartawan usai kejadian.

"Terkahir kami lihat tim teknisi sudah mengambil black box. Yang merekam peristiwa kan di situ [black box]," kata Mujiono, dikutip dari TribunJatim.com.

Menurutnya, ada Teknisi yang sudah mengamankan black box, setelah pesawat berhasil dievakuasi aparat dan warga setempat. 

MENDARAT DARURAT - Proses evakuasi pesawat latih milik API Banyuwangi berlangsung hingga Selasa (4/2/2025). Kru pesawat sedang melaksanakan latihan lanjutan pada tahapan mendapatkan lisensi Comercial Pilot License.
MENDARAT DARURAT - Proses evakuasi pesawat latih milik API Banyuwangi berlangsung hingga Selasa (4/2/2025). Kru pesawat sedang melaksanakan latihan lanjutan pada tahapan mendapatkan lisensi Comercial Pilot License. (TribunJatimTimur.com/Istimewa)

KNKT Selidiki Penyebab

Selanjutnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi penyebab pesawat latih milik API Banyuwangi itu. 

Direktur API Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, menjelaskan badan dan mesin pesawat latih berjenis Cessna diperiksa oleh tim KNKT untuk investasi lebih lanjut.

Meski begitu, menurut Daniel, proses investigasi dari KNKT membutuhkan waktu.

Dugaan sementara, insiden tersebut terjadi akibat engine failure atau gagal mesin pada pesawat.

Terkait ada tidaknya tindakan khusus untuk pesawat-pesawat latih milik API Banyuwangi pascainsiden, ternyata seluruh pesawat yang dimiliki dalam keadaan laik terbang dan diasuransikan.

Selain itu, crew pesawat disebut telah memiliki lisensi yang valid.

Masih mengutip Tribun Jatim, Daniel menambahkan, kru tengah melaksanakan latihan sebelum mendarat darurat di perairan Pantai Gumuk Kentong, Kecamatan Muncar.

Saat itu, kru pesawat sedang melaksanakan latihan lanjutan pada tahapan mendapatkan lisensi Comercial Pilot License.

Comercial Pilot License merupakan sebuah lisensi yang dibutuhkan pilot untuk dapat menerbangkan pesawat komersial. Ini adalah lisensi lanjutan dari Private Pilot License.

Dengan memiliki Comercial Pilot License, pilot bisa bekerja di maskapai penerbangan, layanan penyewaan pesawat, serta penerbangan tak terjadwal.

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan, insiden yang terjadi bisa dikategorikan sebagai pendaratan darurat yang berhasil.

3. Pesawat Latih Jatuh di Serpong, Tangerang

Insiden kecelakaan pesawat jatuh juga terjadi di kawasan BSD Kecamatan Serpong, Tangerang, Banten, pada Minggu (19/5/2024), lalu.

Berdasarkan rekaman video yang diterima Tribunnews.com, tampak badan pesawat yang memiliki warna putih itu sudah hancur berkeping-keping di atas rerumputan.

Terlihat juga pesawat itu, memiliki kode PK-IFP yang tertera pada bagian ekor yang dalam kondisi utuh.

Akibat insiden pesawat berukuran kecil yang jatuh di Tangerang itu, tiga orang meninggal dunia.

Ketiga korban, teridentifikasi bernama Pulung Darmawan sebagai Pilot, Mayor (Purn) Suwanda sebagai co-pilot dan Farid sebagai enginer.

Menurut polisi, posisi korban paska kejadian, dua di antaranya masih di dalam pesawat dan satu orang tergeletak di luar.

Pada Mei 2024, Polisi masih melakukan pendalaman terkait jatuhnya pesawat jenis Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club (IFC) di kawasan BSD Serpong.

Baca juga: Analisis Pakar Penyebab India Pilih Pesawat Tempur Su-57 Rusia Dibandingkan F-35 Amerika

Dalam perkembangannya, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masuk ke tahap analisa percakapan pilot pesawat latih yang jatuh di Lapangan Sunberst, BSD Serpong.

Dari situ, akan diketahui pembicaraan pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club dengan petugas lalulintas udara itu. Termasuk percakapan dengan menara pengawas.

Hasil analisa nantinya akan melihat bagaimana sikap pesawat sebelum melakukan pendaratan darurat hingga menabrak pohon.

Sementara, hingga kini KNKT belum bisa memastikan dugaan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

KNKT sudah mengirimkan investigator untuk melakukan penyelidikan soal insiden yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia itu.

Lembaga nonstruktural di bawah Presiden RI ini telah mengirimkan dua orang investigator untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut.

Tim dari KNKT masih melakukan pengumpulan data-data untuk membuat peristiwa kecelakaan tersebut terang benderang.

Sejauh ini, KNKT belum mengetahui apakah ada kerusakan pada pesawat sebelum terjatuh.

Namun, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan penerbangan pesawat Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club itu dalam rangka survei landasan baru di Bandara Salakanagara Tanjung Lesung.

Sebab, Indonesia Flying Club sebagai pemilik pesawat akan mengadakan sebuah acara.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan terkait Pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP yang jatuh di Bogor.

Rute pesawat terbang ini, diketahui dari bandara Tanjung Lesung, Banten menuju bandara Pondok Cabe, Tangerang selatan.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menjelaskan pesawat dengan nomor registrasi PK-IFP membawa tiga orang onboard (1 pilot, 1 copilot dan 1 teknisi).

Namun, ia menyebut, penyebab jatuhnya pesawat masih diinvestigasi oleh pihak KNKT sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebagai informasi, pesawat yang jatuh lapangan di BSD, Tangerang Selatan, ternyata milik Indonesia Flying Club.

Indonesia Flying Club merupakan sebuah komunitas pecinta pesawat dan menyediakan sejumlah pesawat ringan untuk disewa khususnya jenis Cessna.

Komunitas pecinta pesawat terbang tersebut, juga membuka member di website resminya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Penampakan Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di TPU Benteng Ciampea Bogor, Sayap Mulai Dipotong

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Gita Irawan, TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan