Riyoso Plt Sekda Pati Punya Harta Rp4,5 M, Viral usai Bersitegang dengan Warga Penolak Kenaikan PBB
Sosok Plt Sekda Pati, Riyoso viral di media sosial setelah bersitegang dengan koordinator aksi demo 13 Agustus. Hartanya mencapai Rp 4,5 miliar.
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati, Riyoso viral di jagat maya setelah bersitegang dengan warga di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Selasa (5/8/2025).
Ketegangan itu terjadi antara massa penggalang donasi untuk persiapan demonstrasi 13 Agustus dengan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pati.
Saling bentak terjadi di antara koordinator massa aksi dengan Plt Sekda Pati, Riyoso.
Ketegangan bermula ketika rombongan personel Satpol PP Pati mendatangi posko penghimpunan donasi yang berada di luar pagar sebelah barat Kantor Bupati Pati, tepatnya di bawah proyek pembuatan videotron baru, kawasan Alun-Alun Pati.
Mereka meminta massa aksi memindahkan posko tersebut ke lokasi lain, mengingat memasuki Agustus ini area alun-alun akan digunakan untuk rangkaian acara perayaan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati dan HUT ke-80 RI.
Sejak Jumat (1/8/2025), warga yang mengatasnamakan diri Masyarakat Pati Bersatu memarkirkan sebuah mobil ambulans sebagai posko donasi.
Adapun demo yang direncanakan pada 13 Agustus berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang melakukan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Riyoso memerintahkan Satpol PP untuk menyita air mineral yang merupakan hasil donasi masyarakat untuk diangkut ke kantor Satpol PP sementara waktu.
Riyoso tertangkap kamera berdebat dengan sejumlah peserta aksi karena kejadian ini.
Pada intinya, Riyoso meminta para pendemo pindah karena kawasan Kantor Bupati akan digunakan untuk rangkaian acara perayaan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati dan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Peserta aksi yang tidak terima kemudian beradu argumen dengan Plt Sekda Pati itu hingga videonya viral di media sosial.
Baca juga: Profil Sudewo, Bupati Pati yang Viral karena Kukuh Naikkan PBB 250 Persen
Harta Kekayaan Capai Rp 4,5 Miliar
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkan pada 2024, Riyoso memiliki harta sebesar Rp 4,5 miliar.
LHKPN Riyoso disampaikan pada 13 Februari 2025 untuk periode tahun 2024.
Saat melaporkan LHKPN, Riyoso menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kabupaten Pati.
Total harta kekayaan Riyoso sebesar Rp 4.560.967.387.
LHKPN tersebut telah berstatus verifikasi administratif lengkap.
Tanah dan Bangunan
Total nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Riyoso adalah Rp 5.674.000.000 (Rp 5,6 miliar).
Harta ini mencakup beberapa properti di Kabupaten Pati, termasuk tanah seluas 2552 m⊃2;, tanah seluas 72 m⊃2;, dan beberapa properti tanah dan bangunan dengan luas yang bervariasi.
Semua properti tersebut merupakan hasil sendiri.
Alat Transportasi dan Mesin
Riyoso memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner 2.4 VRZ 4X2 A/T tahun 2021 senilai Rp 555.100.000.
Harta Bergerak Lainnya
Harta bergerak lainnya tercatat senilai Rp 181.010.000.
Kas dan Setara Kas
Riyoso memiliki kas dan setara kas senilai Rp 205.208.715.
Hutang
Riyoso tercatat memiliki hutang sebesar Rp 2.054.351.328 (Rp 2 miliar).
Tanpa dikurangi utang, kekayaan Riyoso mencapai Rp 6.615.318.715 (Rp 6,6 miliar)
Total harta kekayaan (setelah dikurangi hutang) adalah Rp 4.560.967.38710.
Pernyataan Riyoso usai Viral
Riyoso diketahui turun langsung ke Posko Donasi Aksi 13 Agustus, yang berada di depan Kantor Bupati Pati pada Selasa (5/8/2025).
Riyoso mengatakan hal itu dilakukan guna mempersiapkan area dan rute yang bakal dilintasi Kirab Boyongan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati.
Riyoso menegaskan aspirasi tetap dihargai, namun harus tertib agar tidak memicu provokasi.
Hal itu ia sampaikan agar acara kirab lima tahunan sekali tersebut nantinya dapat berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Riyoso menegaskan bahwa apa yang dilakukan sudah sesuai prosedur, di mana Satpol PP sudah dilengkapi surat tugas resmi.
“Aspirasi itu tidak masalah. Tapi kalau sampai ada kata-kata pembohong, penipu, saya khawatir akan memicu provokasi dan akhirnya bentrok antar pendukung,” ujar Riyoso.
Hingga saat ini, Pemkab Pati mencatat sudah ada lebih dari 35 desa yang melunasi PBB-nya.
Riyoso menegaskan, bagi masyarakat yang merasa keberatan membayar PBB, tersedia mekanisme pengajuan keringanan yang bisa diajukan secara prosedural.
“Kalau merasa keberatan, bisa mengajukan keringanan dengan kewajaran," pungkasnya
Kata Koordinator Aksi
Koordinator massa aksi, Ahmad Husei menyesalkan penyitaan dus air minum sumbangan masyarakat simpatisan aksi.
Hingga Selasa (5/8/2025) pagi, ratusan dus air mineral sumbangan masyarakat simpatisan aksi ditumpuk rapi, memanjang ke timur hingga nyaris menutupi seluruh pagar Kantor Bupati Pati.
"Kenapa sudah kami beri pemberitahuan (terkait aksi penggalangan donasi-red.), kami masih mau diusir? Kalau kami tidak boleh di sini, Sudewo (Bupati Pati) suruh pulang saja. Saya di sini sudah izin," teriak Husein kepada Plt Kepala Satpol PP Pati, Sriyatun.
Sriyatun saat personel Satpol PP berjalan mendekat ke posko donasi, pukul 10.35 WIB.
Menurut Husein, Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi di depan Kantor Bupati Pati demi menjawab tantangan.
Sebelumnya, Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa dirinya tidak akan gentar sekalipun didemo puluhan ribu orang. Dia menegaskan tidak akan mengubah kebijakan sekalipun ada 50 ribu orang yang berunjuk rasa.
Pernyataan tersebut disampaikannya di hadapan para wartawan di Gedung DPRD Pati, Selasa (15/7/2025).
"Kemarin masyarakat ditantang sama Sudewo, katanya tidak takut didemo 50 ribu orang sekalipun."
"Makanya saya berani bikin posko donasi di sini, biar dia melihat bahwa masyarakat benar-benar mendukung! Sumbangan segini banyaknya ini dari masyarakat semua," tegas Husein di hadapan Sriyatun.
Dia menjamin, aksi ini muncul secara alami dari masyarakat yang geram terhadap kebijakan Bupati Pati Sudewo.
Dia tidak memiliki kepentingan pribadi. Ini semua dilakukan demi rakyat Pati.
Husein menegaskan, entah untuk alasan Hari Jadi Pati atau apa pun, pihaknya tidak akan memindahkan posko sampai terselenggaranya aksi demo 13 Agustus 2025 mendatang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ricuh! Massa Aksi Tolak Kenaikan Pajak PBB-P2 Saling Bentak dan Saling Tantang dengan Plt Sekda Pati.
(Tribunnews.com/Gilang P) (TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)
Sumber: TribunSolo.com
Kontroversi Wali Kota Prabumulih H Arlan, Pencopotan Kepala SMPN 1 hingga Bawa 4 Istri saat Kampanye |
![]() |
---|
Sosok Ageng, Satpam SMPN 1 Prabumulih yang Tak Jadi Dicopot |
![]() |
---|
Sempat Dicopot dari Jabatan, Ageng Satpam SMPN 1 Prabumulih Kini Kembali Bekerja Lagi |
![]() |
---|
Kawan Jadi Lawan, Yayak Gundul Eks AMPB Laporkan Temannya Sendiri Perkara Uang Donasi |
![]() |
---|
Lokasi Demo Pati 19 September Bergeser, Perwakilan MPB: Aksi Damai Dukung Pansus Hak Angket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.