Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Ibu Muda Diduga Dibunuh Suami di Lombok Tengah: Pegawai Bandara Lombok dan Punya Lapak PKL

Keluarga Baiq Miranda Puspa Pratiwi (28) mengungkap korban kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya, Fachrudin Azzahidi (36).

Editor: Erik S
Kolase Tribunlombok.com/ istimewa
SUAMI BUNUH ISTRI - Polisi melakukan Olah TKP pembunuhan Baiq Miranda Puspa Fratiwi (28) di Lingkungan Kekere, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Minggu (3/8/2025) (kiri) dan foto korban saat masih hidup (kanan). 

Anak bungsu berusia 4 tahun sedangkan si sulung sudah mengenyam pendidikan SMP. 

Baiq Miranda adalah pegawai Bandara Internasional Lombok (BIL) sebagai tenaga alih daya.

Miranda juga sehari-hari mempunyai lapak pedagang kaki lima (PKL) di Taman Muhajirin Praya, Lombok Tengah. 

Baca juga: Ngaku Kesurupan, Gadis 18 Tahun di Bengkulu Bunuh Ibu Pakai Cobek, Warga: Baru Keluar dari RSJ

Pelaksana Tugas Branch Manager Angkasa Pura Support Cabang Lombok, Muh Saleh Tayang mewakili angkasa pura support menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Baiq Miranda. 

"Almarhumah baru bekerja selama sebulan di Angkasa Pura Support. Beliau di bagian operasional. Anaknya bagus, baik. Komunikasi dengan timnya juga bagus," jelas Muh Saleh. 

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan manajemen mengenai santunan karena korban baru bergabung. 

Adapun jaminan kematian yang nantinya akan diuruskan kepada almarhumah. 

Keterangan Keluarga

Kakak sepupu korban, Rian Mahesa alias Bading menjelaskan, secara pribadi sangat salut dengan korban karena korban dikenal pekerja keras. 

"Dari segi etikanya juga baik. Kemudian dari segi fisik dapat dibilang cantik dan menarik. Jadi istilahnya kalau saya lihat cowok ini (pelaku) sangat beruntung banget mendapatkan adik saya. Tapi yang saya sayangkan kenapa dia begitu tega menyakiti apalagi sampai membunuh," jelas Bading. 

Bading menyebutkan adik sepupunya ini pekerja keras karena memiliki penghasilan lebih dari sang suami yang merupakan karyawan di sebuah rumah makan. 

"Karena memang informasi terakhir bahwa rumah makan tempat dia bekerja, itu sudah tutup," kata Bading. 

Rian Mahesa alias Bading merasa kecewa dan menyayangkan viralnya kasus dugaan pembunuhan di platform Facebook. 

Baca juga: Pengakuan Pria Pembunuh ODGJ di Weleri Kendal: Saya Sudah Lama Jengkel

Bading menilai unggahan konten kreator Facebook Pro memojokkan korban karena tidak sesuai dengan fakta kejadian. 

"Maka saya minta tolong yang masih masih mem-posting adek (sepupu) saya almarhum Miranda tolong di-takedown atau dihapus. kami sekeluarga sudah ikhlas dan sedang menunggu serta menjalankan proses hukum yang berlaku," jelas Bading. 

Pihak keluarga mengungkap bahwa korban kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved