Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Penghulu Ahad & Bidan Dona Seberangi Sungai Demi Pengantin & Pasien akibat Jembatan Putus

Ahad berenang menyeberangi sungai untuk menikahkan sepasang calon pengantin, sementara Bidan Dona berenang demi membantu pasien.

|
Penulis: Dewi Agustina
Kolase Dok Dona/Kemenag
SEBERANGI SUNGAI - (Atas) Penghulu Ahad Nasution, warga Jorong Batang, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat berenang menyeberangi sungai untuk menikahkan sepasang calon pengantin (catin), Sabtu (2/8/2025). (Bawah) Bidan Dona asal Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman seberangi sungai demi membantu mengobati pasien, Jumat (1/8/2025). 

Video ini kemudian viral di media sosial.

Mengutip TribunPadang.com, Dona menceritakan saat itu dia hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumbar.

"Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana," ujar Dona.

Namun di tengah perjalanan menggunakan ojek yang disewa seharga Rp 400 ribu untuk pulang pergi, ia mendapat kabar bahwa jembatan penghubung satu-satunya antara dua nagari telah roboh akibat diterjang arus sungai.

"Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total," kata Dona.

Karena tak ada pilihan lain, sementara keluarga pasien telah menunggu di seberang, Dona pun memutuskan untuk menyeberangi sungai tersebut tanpa persiapan khusus.

"Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang," ucapnya.

Dona telah mengabdi sebagai bidan ASN di daerah itu sejak tahun 1999.

Ia mengungkapkan jarak dari tempat tinggalnya ke lokasi pasien sekitar 27 kilometer, melewati hutan dan jalanan yang rusak parah.

"Sudah sering saya ke kampung itu. Tapi ini pertama kali saya harus menyeberangi sungai. Bahkan sebelum sampai jembatan putus itu, saya tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur," tambahnya.

Meski di desa tersebut ada bidan lainnya, masyarakat tetap mempercayakan pengobatan kepada Dona karena kedekatannya dengan warga.

Dona mengatakan saat berenang, ia membawa obat-obatan dan perlengkapan medis dalam tas yang digendongnya.

"Itu semua alat medis saya. Baju yang saya pakai juga basah dan kering sendiri di badan," tuturnya.

Ia juga mengaku tidak sadar saat aksinya direkam seseorang dari seberang sungai.

"Saya hanya dengar suara orang memanggil dari seberang, bilang ‘ke sinilah’," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved