Kisah Penghulu Ahad & Bidan Dona Seberangi Sungai Demi Pengantin & Pasien akibat Jembatan Putus
Ahad berenang menyeberangi sungai untuk menikahkan sepasang calon pengantin, sementara Bidan Dona berenang demi membantu pasien.
Dibantu warga setempat, Ahad nekat berenang menyeberangi Sungai meski arusnya cukup deras.
"Karena catin (calon pengantin) sudah menunggu, sementara ini adalah tugas negara, saya harus tempuh medan yang cukup rawan ini," ujar Ahad di Pasaman, Senin (4/8/2025).
Sebelum berangkat Ahad sudah menyiapkan baju ganti karena sebelumnya dia sudah mendapatkan informasi dari warga bahwa jembatan tidak bisa dilewati.
Tiba di seberang sungai, ada ojek lain yang telah siap mengantarnya menuju lokasi pernikahan.
Sampai di Batang Kundur, Ahad disambut pucuk adat desa, Sumarno.
Prosesi akad nikah pun berjalan lancar dan penuh khidmat.
Acara selesai sekitar pukul 11.30 WIB, disaksikan oleh keluarga besar kedua mempelai dan tokoh masyarakat setempat.
Namun akibat hujan yang masih mengguyur dan arus sungai yang semakin deras, warga meminta Ahad untuk tidak kembali pulang demi keselamatan.
Ia pun bermalam di desa tersebut atas saran warga setempat.
"Ini sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya. Semua saya lakukan dengan tulus dan amanah sebagai abdi negara untuk melayani umat. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," tuturnya.
Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Afief Mundzir, mengapresiasi dedikasi Ahad Nasution.
Menurutnya, ini adalah potret nyata pengabdian penghulu sebagai garda terdepan pelayanan umat.
"Penghulu adalah representasi negara yang hadir dalam momen paling sakral bagi warga. Keteladanan seperti yang ditunjukkan Ahad menjadi inspirasi dan bukti nyata bahwa pelayanan keagamaan bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan jiwa," tandas Afief.
Bidan Dona Tak Sadar Direkam
Sementara itu Bidan Dona yang berasal dari Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman melakukan hal serupa, menyeberangi sungai, Jumat (1/8/2025) pagi.
Saat itu Bidan Dona berjuang menyeberangi arus sungai berwarna cokelat sambil menggendong sebuah tas berisi obat-obatan dan alat medis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.