Sabtu, 4 Oktober 2025

Bendera One Piece

4 Fakta Penghapusan Mural One Piece di Sragen yang Disaksikan TNI-Polri

Fakta-fakta penghapusan gambar serial anime asal Jepang, One Piece, yang disaksikan oleh petugas TNI-Polri di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Tribun Solo/Septiana Ayu Lestari
SUDAH DIHAPUS - Lokasi jalan di Kabupaten Sragen tempat pemuda menggambar karakter serial One Piece yang pada akhirnya diminta untuk dihapus, Senin (4/8/2025). Dihapusnya mural bajak laut dalam serial One Piece yang digambar di jalan di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen itu disayangkan para pemuda pembuatnya. 

"Jadi tidak ada pengawasan atau intervensi kepada pihak manapun untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan penghapusan mural yang dilakukan oleh masyarakat setempat," kata Ricky kepada Tribunnews.com, Senin.

Ricky menyebut pihaknya hanya ingin menjaga situasi di masyarakat supaya tak terjadi upaya memecah belah persatuan jelang HUT ke-80 RI sehingga ia membantah adanya pelarangan kebebasan berdemokrasi di masyarakat.

"Sebagai konfirmasi bahwa tidak ada pihak TNI-Polri melarang kebebasan demokrasi. Kita hanya ingin menjaga agar tidak ada upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI," tegasnya.

Ricky lantas mengimbau masyarakat Sragen supaya menghias desa dengan nuansa merah putih dalam rangka memperingati HUT RI.

Baca juga: Penghapusan Mural One Piece Terjadi di Surabaya, Solo, dan Sragen, Dianggap Tak Nasionalis

Ia pun kembali menegaskan bahwa imbauan ini bukan bentuk represifitas TNI terhadap masyarakat.

"Jadi kami juga berharap tidak ada yang menarasikan imbauan bahwa kami di wilayah Sragen ini sebagai suatu tindakan yang mengancam demokrasi," jelasnya.

Ia juga membantah bahwa penghapusan mural itu merupakan keputusan sepihak dari pihak Dandim/075 Sragen.

Menurut Ricky, hal itu sudah disepakati oleh aparat, perangkat desa, dan warga setempat.

Ia menyebut keputusan yang disepakati bahwa dalam menyambut HUT RI, ruang publik seharusnya dihiasi dengan simbol kenegaraan dan bukan gambar-gambar yang tidak relevan.

"Mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, di mana ruang publik semestinya diisi dengan simbol-simbol resmi kenegaraan seperti bendera Merah Putih, bukan gambar-gambar dari tren budaya populer yang tidak relevan dengan semangat nasionalisme," jelasnya.

Ricky mengeklaim para pihak sepakat sepakat untuk menghapus mural One Piece tanpa paksaan.

Ia menyebut dilakukan pendekatan persuasif kepada pihak yang menggambar mural tersebut agar mau menghapusnya.

"Proses penghapusan dilakukan dengan tertib, baik-baik, serta disertai dengan edukasi mengenai pentingnya menjaga citra (semangat nasionalisme) dan simbol-simbol di ruang publik terutama di momen kebangsaan," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kekecewaan Pemuda Pembuat Mural One Piece yang Dihapus di Sragen, Singgung Tak Ada Motif Apapun.

(Tribunnews.com/Deni/Yohanes)(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved