Bendera One Piece
Soal Penghapusan Mural One Piece di Sragen, Dandim: TNI-Polri Tidak Melarang Demokrasi
Dandim membantah adanya pelarangan kebebasan demokrasi terkait penghapusan mural One Piece di Sragen. Begini penjelasan lengakpnya.
Ricky juga membantah bahwa penghapusan mural One Piece yang viral tersebut merupakan keputusan sepihak dari pihak Dandim/075 Sragen.
Menurutnya, hal tersebut sudah disepakati oleh aparat, perangkat desa, dan warga setempat.
Ia menyebut keputusan yang disepakati yaitu dalam menyambut HUT ke-80 RI, maka ruang publik seharusnya dihiasi dengan simbol kenegaraan dan bukan gambar-gambar yang tidak relevan.
"Mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, dimana ruang publik semestinya diisi dengan simbol-simbol resmi kenegaraan seperti bendera Merah Putih, bukan gambar-gambar dari tren budaya populer yang tidak relevan dengan semangat nasionalisme," jelasnya.
Baca juga: Wapres Gibran Pernah Gunakan Pin One Piece, Ini Penjelasan Eks TKN Prabowo
Ricky mengeklaim para pihak sepakat untuk menghapus mural itu tanpa paksaan.
Dia menyebut dilakukannya pendekatan persuasif kepada pihak yang menggambar mural tersebut agar mau menghapusnya.
"Proses penghapusan dilakukan dengan tertib, baik-baik, serta disertai dengan edukasi mengenai pentingnya menjaga citra (semangat nasionalisme) dan simbol-simbol di ruang publik terutama di momen kebangsaan," jelasnya.
Warga Kecewa
Berbeda dengan pernyataan Ricky, Ketua Karang Taruna setempat, Supriyanto menyebut pemuda yang menggambar mural One Piece tersebut mengaku kecewa.
Pasalnya, tidak ada motif tertentu dari pembuatan mural berupa wajah dari salah satu tokoh di One Piece bernama Shirohige tersebut.
"Teman-teman Karang Taruna sudah tahu, mau gimana lagi, banyak yang menyayangkan, kita tidak ada motif," katanya pada Senin, dikutip dari Tribun Solo.
Supriyanto juga membeberkan momen ketika dirinya diminta untuk menghapus mural tersebut. Menurut pengakuannya, aparat tidak menjelaskan masalah yang terjadi terkait mural tersebut.
Ia mengungkapkan aparat memintanya menghapus karena anime One Piece tengah viral di masyarakat.
"Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak (dengan mural One Piece)? Dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," katanya.
Sementara, Ketua RT setempat, Ranto, mengungkapkan aktivitas membuat gambar di jalan di tempat tinggalnya sudah kerap dilakukan para pemuda setempat setiap tahunnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.