Pesawat Latih Jatuh di Bogor
'Ikuti Angin Mengejar Matahari Terbenam' Postingan Video Terakhir Marsma TNI Fajar Sebelum Meninggal
Lima pekan sebelum peristiwa naas itu terjadi, Marsma TNI Fajar Adriyanto sempat memposting video di akun media sosial Instagram.
Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992.
Sejak awal bertugas, Fajar menjadi penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dengan call sign Red Wolf di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.
Ia pernah menjabat sebagai Pabandyaops Sops Kahanudnas.
Selain itu Fajar menjadi Komandan Pangkalan TNI AU Manuhua, lalu Kepala Dinas Penerangan TNI AU.
Kemudian Marsma TNI Fajar Adriyanto menjadi Kadispen AU.
Dalam karirnya ia sudah menerima sejumlah penghargaan.
Satu di antaranya yakni predikat thesis terbaik dan Wisuda Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategi (SKPS) Universita Pertahanan Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadyana mengatakan Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan sosok penting dalam sejarah TNI AU.
Ia pernah terlibat dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean 2003 silam.
"Salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU," katanya.
Saat itu lima unit pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat menerobos wilayah Indonesia tanpa izin.
Namun kini Marsma TNI Fajar Adriyanto gugur dalam kecelakaan pesawat latih di Bogor.
Fajar menerbangkan pesawat jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500.
Pesawat dengan register PK-S126 itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB, Minggu (3/8/2025).
Menurut Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadyana pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.