Sabtu, 4 Oktober 2025

4 Fakta Pasien Meninggal di Mamasa karena Tak Dapat Penanganan Medis di Puskesmas

Inilah fakta-fakta soal meninggalnya seorang pasien karena tak ada petugas medis yang berjaga di Puskesmas Nosu, Mamasa, Sulawesi Barat

KOMPAS.COM/JUNAEDI
PASIEN MENINGGAL - Keluarga kecewa pasien kritis tak ditangani meninggal di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat pada Jumat (1/8/2025). Diduga akibat kekurangan tenaga kesehatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral sebuah video yang menunjukkan kekecewaan keluarga pasien di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Video amatir yang diunggah di Facebook pada Jumat (1/8/2025) lalu tersebut menunjukkan pasien yang meninggal karena tak mendapat perawatan di Puskesmas saat kondisinya kritis.

Korban yang bernama Lina Limbong (45) tak mendapatkan penanganan medis saat kritis hingga menyebabkan meninggal dunia.

Berikut fakta-fakta pasien meninggal di Mamasa yang dirangkum Tribunnews.com:

1. Tak ada petugas medis

Saat datang ke Puskesmas Nosu pada malam hari, keluarga pasien mengaku tak ada satu pun tenaga kesehatan di ruang perawatan.

"Kami sampai ke puskesmas, satu pun petugas medis tidak ada," kata keluarga pasien Karyaindah Rombelinggi saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (2/8/2025).

Ia menuturkan, petugas Puskesmas baru datang setelah ibunya meninggal dunia.

Hal tersebut pun membuat kecewa keluarga korban, dan menyoroti buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas.

2. Kekurangan tenaga medis

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamasa, Ratna Sari Dewi menuturkan, pihaknya langsung melakukan investigasi ke lokasi setelah mendapat arahan langsung dari Bupati Mamasa.

"Kami akan turun langsung ke Puskesmas Nosu untuk investigasi lapangan," kata dr. Ratna saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati Mamasa, Sabtu (2/8/2025).

Kepada Tribun-Sulbar.com, ia mengaku Puskesmas Nosu masih kekurangan tenaga medis.

Hanya terdapat lima orang perawat berstatus ASN yang bertugas di Puskesmas Nosu saat ini dan belum ada dokter yang bertugas tetap di Puskesmas tersebut.

Baca juga: Pasien Kritis Meninggal Karena Terlantar, Kepala Puskesmas Nosu Mamasa Dicopot Bupati

"Untuk dokter, saya baru tandatangani kontrak kerja mulai 1 Juli 2025," jelasnya.

3. Petugas shift malam belum tiba

Ratna menuturkan, pasien tiba di Puskesmas Nosu pada malam hari dan petugas shift malam masih belum tiba di lokasi.

"Menurut Ibu kepala Puskesmas, ada satu bidan di lantai dua saat kejadian," ungkap Ratna.

4. Kepala Puskesmas dicopot

Kepala Puskesmas Nosu, dr Adolfina pun dicopot dari jabatannya oleh Bupati Mamasa, Walem Sambolangi.

Keputusan pencopotan tersebut merupakan hasil dari investigasi yang dilakukan tim gabungan Pemkab Mamasa.

"Iya benar," ujar Welem kepada Tribun-Sulbar.com, Minggu (03/08/2025).

Saat ini, Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Nosu ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Puskesmas.

"Saya SK-kan KTU Puskesmas Nosu jadi Plt," jelas Welem.

Dari hasil investigasi, ada kelalaian pelayanan di Puskesmas Nosu.

Khususnya, tidak adanya petugas medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat pasien tiba dalam kondisi kritis.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mamasa, Baso, IGD harus tak boleh kosong.

"Fakta ini menjadi bukti pelanggaran standar operasional pelayanan," ujar Baso kepada awak media.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Bupati Mamasa Copot Kapus Nosu Kasus Pasien Meninggal karena Tak Ditangani Nakes

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved