Sosok Ibu Muda di Polman, Nekat Terobos Sungai Meluap Demi Anak, Sempat Terbawa Arus
Marsita nekat terobos Sungai Mapi yang meluap demi anaknya. Aksi dramatis terekam warga, rakit tak bisa digunakan saat banjir.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Video viral memperlihatkan aksi nekat seorang ibu muda bernama Marsita (20) menerobos derasnya arus Sungai Mapi yang meluap di Desa Piriang Tapiko, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar.
Sungai Mapi adalah sungai utama yang melintasi wilayah Desa Piriang Tapiko dan sekitarnya di Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Sungai ini menjadi satu-satunya akses vital bagi warga untuk menuju pusat layanan seperti pasar, sekolah, dan puskesmas yang berada di desa tetangga, Tubbi.
Namun, Sungai Mapi tidak memiliki jembatan permanen. Warga biasanya menyeberang menggunakan rakit bambu atau berjalan kaki meniti aliran sungai.
Ketika hujan deras mengguyur wilayah Tutar, sungai ini kerap meluap dan memutus akses warga, termasuk ibu hamil, anak sekolah, dan masyarakat yang hendak mencari kebutuhan pokok.
Kondisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun, menjadikan Sungai Mapi simbol dari keterisolasian dan tantangan infrastruktur di daerah tersebut.
Kejadian seperti ibu muda Marsita yang nekat menerobos arus deras demi anaknya, atau ibu hamil yang terpaksa melahirkan di mobil pikap karena tak bisa menyeberang, adalah dampak nyata dari belum adanya jembatan di atas Sungai Mapi
Marsita melakukan itu demi menyelamatkan anak balitanya yang ditinggal di rumah.
Sempat terbawa arus dan tenggelam beberapa kali, Marsita akhirnya berhasil menyeberang dan langsung berlari pulang.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut histeris, sementara rakit bambu yang biasa digunakan tak bisa dipakai akibat banjir.
“Ada anak kecilnya dia tinggal di rumah, jadi nekat terobos sungai yang sedang meluap," kata warga bernama Minarti kepada wartawan.
"Sekitar satu jam menunggu air surut, tapi air makin bertambah akhirnya dia nekat menceburkan diri masuk ke sungai,” ujar Minarti.
Disebutkan awalnya Marsita meninggalkan rumah untuk membeli makanan di seberang sungai.
Namun tanpa diduga air sungai tiba-tiba meluap setelah wilayah Tutar diguyur hujan deras.
Minarti mengungkapkan jika di lokasi terdapat rakit bambu dimanfaatkan warga untuk menyeberangi sungai.
Sumber: Tribun sulbar
Sempat Kabur 10 Jam, Pelaku Tabrak Pemotor hingga Tewaskan Bayi di Mamuju Menyerahkan Diri ke Polisi |
![]() |
---|
Daftar 36 Kapolda Baru se-Indonesia usai Mutasi Agustus 2025, Ini Nama-namanya |
![]() |
---|
3 Fakta Oknum Polisi Lecehkan Kurir: Polres Mamuju Tengah Didemo, Perlindungan Korban Disorot |
![]() |
---|
4 Fakta Pasien Meninggal di Mamasa karena Tak Dapat Penanganan Medis di Puskesmas |
![]() |
---|
Pasangan Remaja Tanpa Busana saat Digerebek di Rumah Kontrakan, Polisi akan Panggil Orangtuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.