Senin, 29 September 2025

Sekolah Keren Tanpa Rokok: Secercah Harapan dari Surakarta di Tengah Candu Nikotin pada Anak

Inilah cerita upaya bebas dari asap rokok yang dilakukan SMPN 3 Surakarta, Yayasan KAKAK serta Pemkot Surakarta.

Editor: Suci BangunDS
Tribunnews.com/Garudea Prabawati
SEKOLAH KEREN TANPA ROKOK - Beberapa tulisan persuasif di sudut ruang SMPN 3 Surakarta, termasuk di depan ruangan Kepala Sekolah, yang mengimplementasikan program Sekolah Keren Tanpa Rokok (SKTR), Rabu (30/7/2025). (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) 

Misalnya saja, mereka para guru menyisipkan pembelajaran karya naratif bertema bahaya rokok dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Tak hanya itu guru juga menyisipkan materi antirokok dalam pembelajaran seni budaya, salah satunya dalam bentuk tugas membuat poster antirokok. 

Namun, menjalankan SKTR bukan tanpa tantangan.

Salah satunya adalah kebiasaan merokok yang sudah mengakar pada sebagian orang dewasa, termasuk guru.

“Menghentikan kebiasaan merokok itu tidak mudah. Saya sadar, ini seperti kebiasaan makan. Maka pendekatan kami bukan memaksa, tapi persuasif," ujar Ike.

Ike dan para guru di SMPN 3 Surakarta pun menetapkan komitmen bersama bahwa lingkungan sekolah harus bebas asap rokok setidaknya dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB setiap hari.

Ike mencontohkan, jika saat Ramadan guru bisa menahan diri tidak merokok selama berpuasa, maka hal yang sama juga bisa dilakukan selama jam sekolah.

Sinergi menjadi kunci sukses SKTR.

Sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, hingga LSM Gita Pertiwi, yang secara rutin datang ke sekolah dengan program-program edukatif.

LSM Gita Pertiwi merupakan organisasi sipil masyarakat di Solo yang memfokuskan diri pada isu pelestarian lingkungan serta memperjuangkan keadilan dan kesetaraan (gender).

“Kami bahkan melakukan perbaikan MOU secara berkala. Salah satu poin pentingnya adalah komitmen menciptakan sekolah yang aman dan nyaman dari rokok,” jelas Ike.

Lebih dari sekadar kampanye, SKTR adalah gerakan kolektif yang tumbuh dari kesadaran bersama.

“Kami tidak ingin ini hanya jadi program hangat-hangat tai ayam. Ini soal keberlanjutan, konsistensi, dan keteladanan,” tambah Ike.

Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan edukatif, SMPN 3 Surakarta membuktikan bahwa sekolah bisa menjadi garda depan dalam melindungi generasi muda dari bahaya rokok. 

Praktik Baik Kawasan Tanpa Rokok

SEKOLAH KEREN TANPA ROKOK - Suasana di SMPN 3 Surakarta. Sekolah tersebut mengimplementasikan program Sekolah Keren Tanpa Rokok (SKTR), Rabu (30/7/2025). (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
SEKOLAH KEREN TANPA ROKOK - Suasana di SMPN 3 Surakarta. Sekolah tersebut mengimplementasikan program Sekolah Keren Tanpa Rokok (SKTR), Rabu (30/7/2025). (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) ((Tribunnews.com/Garudea Prabawati))

Apa yang dilakukan SMPN 3 Surakarta menjadi salah satu praktik baik yang dilakukan sekolah di Kota Surakarta dan menjadi kepanjangan tangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan