Selasa, 7 Oktober 2025

Wanita Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Bandung Dipanggil Polisi, Asmara Jadi Motif

Polsek Bandung Wetan panggil perempuan yang diduga jadi otak penganiayaan seorang pria di Bandung, Jawa Barat.

Grid Oto/Aro
PENGEROYOKAN - Ilustrasi pengeroyokan. Polsek Bandung Wetan panggil perempuan yang diduga jadi otak penganiayaan seorang pria di Bandung, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi panggil pelaku pengeroyokan pemuda di Bandung, Jawa Barat.

Pemuda berinisial H jadi korban penganiayaan yang diduga pelakunya ada belasan orang di kawasan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), pada Senin (28/7/2025) malam.

Pengeroyokan ini diduga diotaki oleh seorang wanita yang sakit hati karena cintanya ditolak oleh H.

Kapolsek Bandung Wetan, AKP Bagus Yudo menuturkan, pihaknya telah memanggil pelaku pengeroyokan.

"Sementara ini baru satu orang yang kami panggil, karena baru diidentifikasi," ujar AKP Bagus, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menuturkan, motif dari pengeroyokan ini adalah urusan percintaan.

"Sedangkan motifnya iya asmara," katanya saat dihubungi, Kamis (31/7/2025).

AKP Bagus menjelaskan, aksi penganiayaan tersebut terjadi di Tugu Toga, Jalan Tamansari Bawah, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Selain memanggil saksi, pihak Polsek Bandung Wetan juga memanggil terduga pelaku perempuan bernama Akifa.

"Kasus ini kami tangani dengan sementara sudah memanggil saksi-saksi dan olah TKP termasuk terduga atas nama Akifa (perempuan),"

"Sementara dia baru kami mintakan keterangannya," katanya.

Baca juga: Misteri Hilangnya Guru Ekonomi SMAN 1 Bandung, Sempat Pamit Pergi hingga Punya Utang Ratusan Juta

Sebelumnya, pria berinisial h jadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sekelompok mahasiswa universitas Islam Bandung (Unisba) Jawa Barat.

Kampus yang berdiri sejak 1958 ini tercoreng setelah diduga mahasiswanya melakukan pengeroyokan terhadap pria berinisial H.

Tak hanya satu, diduga belasan mahasiswa "Kampus Biru" ini melakukan tindak pidana tersebut.

Bahkan, tubuh korban dipenuhi luka hingga dirawat di rumah sakit setelah dikeroyok di kawasan kampus Unisba.

Anggota Satgas Pencegahan dan Penangan Kekerasan Perguruan Tinggi (PPKTP) Unisba, Liza Dzulhijjah, membenarkan telah terjadi pengeroyokan.

"Satgas sendiri sudah berjalan untuk penanganan kasus ini sejak ada laporan dari Minggu pagi. Jadi kita sudah bekerja untuk koordinasi dengan berbagai pihak," ujarnya saat ditemui di Unisba, Rabu (30/7/2025).

Meski telah mendapat laporan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan belum bisa membabarkan kronologi kejadian.

"Tentunya juga dalam hal ini kita berproses dalam arti ketika ada pertanyaan bagaimana untuk kronologinya dan segala macam,"

"Kita sudah melakukan proses dalam tanda kutip sudah melakukan penyelidikan untuk klarifikasi," kata Liza, dikutip dari TribunJabar.id.

Dinda, kerabat korban, menjelaskan, kejadian bermula ketika H mendapatkan teror dari pelaku pada 28 Juli 2025 lalu.

Korban pun akhirnya bertemu pelaku di Unisba.

"Mereka bertemu di Unisba. Korban mendapat teror sampai tengah malam dengan ancaman pokoknya selesaikan hari ini kalau mau selesai," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Namun, di tengah perbincangan tersebut, tiba-tiba korban didatangi belasan orang yang diduga mahasiswa Unisba.

Korban lantas dikeroyok tanpa ampun hingga terkapar di lokasi.

Baca juga: Perkara Sakit Hati, Wanita di Bandung Dalangi Pengeroyokan Seorang Pria

"Akhirnya ditemui dan sampai di lokasi mereka berbincang sebentar sama si pelaku hingga datanglah belasan orang ke lokasi yang enggak ada basa-basinya langsung menganiaya korban," jelas Dinda.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Pengeroyokan Mahasiswa Unisba, Perempuan Terduga Tersangka Diperiksa, Akui Motif Asmara

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved