Senin, 29 September 2025

Rasakan Manfaat Program JKN, Warga Boyolali Makin Tersenyum Layanan Mudah Lewat BPJS Keliling

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Boyolali, Vivia Azza, merasakan kemudahan layanan lewat BPJS Keliling pada Rabu (30/7/2025).

|
Tribunnews.com/Suci Bangun DS
BPJS KESEHATAN KELILING - Hardina Martantia, Staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, saat melayani warga di wilayah Kecamatan Nogosari yang memerlukan bantuan akses Jaminan Layanan Nasional (JKN) di puskesmas setempat, Rabu (30/7/2025). Layanan BPJS Keliling telah menjangkau puluhan peserta JKN tiap harinya di masing-masing lokasi. 

Peserta Non Penerima Bantuan Iuran sebanyak 495.223 orang. Dengan total sebanyak 1.071.632 orang. 

Data menurut situs resmi Badan Pusat Statistik Indonesia itu, terakhir diperbarui pada 27 Maret 2025.

Layanan Jemput Bola Terus Ditingkatkan

Tak dipungkiri layanan BPJS Keliling, berdampak positif terutama terkait cakupan kepesertaan JKN.

Menjawab tone positif BPJS Keliling, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto, justru mengungkap kemungkinan ada pesan lain dari masyarakat untuk perbaikan program BPJS.

"BPJS dengan begitu banyak pesertanya, kita bukan hanya menjamin layanan manfaat kesehatan, tapi juga harus mengelola ekspektasi dari peserta JKN yang layanannya kita upayakan terus ada perbaikan," kata Deddy, Rabu. 

Deddy tak menampik keberadaan BPJS Keliling membuat masyarakat terbantu. Namun, pihaknya tetap melakukan evaluasi.

Apalagi mobil BPJS Keliling masih ada satu, sementara sasaran desa tiap bulannya bisa mencapai 24 lokasi.

"Tapi kita tidak tahu kedepannya, 'kalau bisa sering, jangan cuma seminggu sekali' (harapan warga). Sementara fasilitas mobil keliling itu cuma 1. Itu menjadi masukan buat kita," terang alumnus Universitas Gunadarma di Jakarta itu.

Meski demikian, Deddy Febrianto menekankan berbagai inovasi yang perlu dilakukan untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan dari pemerintah sebesar 98,6 persen.

Itu berarti 98,6 persen seluruh penduduk di suatu wilayah ditargetkan memiliki jaminan kesehatan nasional. Pun di Boyolali, sudah mencapai 97,8 persen, dari sisi kepesertaan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan