Rasakan Manfaat Program JKN, Warga Boyolali Makin Tersenyum Layanan Mudah Lewat BPJS Keliling
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Boyolali, Vivia Azza, merasakan kemudahan layanan lewat BPJS Keliling pada Rabu (30/7/2025).
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Suci Bangun DS
TRIBUNNEWS.COM - 'Program bermanfaat dan layanannya makin mudah', itulah pengalaman yang dirasakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Boyolali, Jawa Tengah, Vivia Azza Eka P.
JKN merupakan program pemerintah Indonesia yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat.
Program JKN yang resmi diluncurkan pada 2014 ini, memastikan setiap warga negara memiliki akses terhadap layanan kesehatan.
Layanan kesehatan pun lebih terjangkau melalui JKN. Manfaat itu yang dirasakan Vivia, ibu rumah tangga di Dukuh Mandungan, Kelurahan Kenteng, Kecamatan Nogosari.
Vivia adalah peserta JKN mandiri, atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) sejak 2022, setelah berhenti kerja.
Ia rutin membayar iuran BPJS tiap bulannya sebelum berpindah ke Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) bulan Juli 2025.
Meski harus membayar iuran ke BPJS Kesehatan, Vivia mengaku tak masalah lantaran dirasa penting.
Apalagi jika suatu saat membutuhkan perawatan medis, ia tak perlu khawatir terkait biaya layanan.
"Musibah kan enggak ada yang tahu, jadi jaga-jaga," katanya saat ditemui Tribunnews di Puskesmas Nogosari, Rabu (30/7/2025).
Dengan suara lirih, Vivia menceritakan manfaat JKN saat prosesi lahirannya lewat operasi caesar.
Ia bisa mengakses layanan kesehatan mudah dan tanpa biaya mahal.
"Kalau aku layanan kemarin, caesar, pakai BPJS jadi gratis," terang perempuan 24 tahun itu.

Oleh sebab itu, Vivia merasa terbantu memiliki JKN hingga memutuskan tetap tergabung dalam program tersebut.
Apalagi, menurut ibu satu anak ini, layanan JKN makin mudah dijangkau oleh masyarakat.
Contohnya, ketika Vivia hendak mengurus kepesertaan JKN anaknya yang masih balita di area Puskesmas Nogosari.
Layanan Mudah Lewat Mobil BPJS Keliling
Berbekal Kartu Keluarga (KK), Vivia mendatangi pos BPJS Keliling ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
"Nggak usah jauh-jauh ke kota, bisa deket gitu, pelayanannya cepat, baik, ramah (petugasnya) juga," ungkapnya, sambil tersenyum.
Layanan 'jemput bola' diharapkan dilakukan berkala, termasuk di wilayah Nogosari yang berjarak 23 Km atau sekitar 40 menit perjalanan menuju area Kantor BPJS di Siswodipuran, Boyolali.
Hal senada disampaikan Isnaini, pengguna BPJS Mandiri di Dukuh Randusari, Kelurahan Sruni, Kecamatan Musuk.
Ia mendaftarkan diri sebagai peserta JKN berbarengan dengan ibundanya sejak tahun 2018.
Baru-baru ini, Isnaini merasakan layanan JKN di Puskesmas Musuk, dekat rumahnya.
Ia mendatangi BPJS Keliling yang saat itu, sedang melayani masyarakat secara online atau disebut VIOLA (Virtual Office Layanan Desa), pada Senin (28/7/2025).
Satu per satu, warga yang memerlukan layanan JKN ditangani lewat Zoom. Pun Isnaini yang mengaku senang dapat fasilitas layanan JKN, tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan Boyolali.
Sebab, jarak rumahnya di Kecamatan Musuk menuju area kota sekitar 12 Km kurang lebih 20 menit.
Sementara lokasi Puskesmas Musuk di Jalan Tegalrejo, Desa Sukorejo, dekat dengan rumah Isnaini di Desa Sruni yang hanya ditempuh 5 menit.
Praktis, hal itu, menjadi pertimbangan Isnaini dalam mengakses layanan BPJS Kesehatan. Apalagi, ia memiliki dua anak yang masih Taman Kanak-Kanak (TK) dan bayi 9 bulan.
"Mempermudah, suami jauh, luar kota (kerjanya), pulangnya tiap Minggu tapi kan BPJS tutup. Aku punya anak kecil kalau ke kota kejauhan, kalau di sini (Puskesmas) terjangkau."
"Dari segi waktu, pokoknya membantu," ucap Isnaini.

Ia menceritakan, dapat informasi BPJS Keliling dari warga di desanya.
Tak pikir panjang, Isnaini mendatangi Puskesmas Musuk ketika jadwal BPJS Keliling tiba untuk perbaikan data.
Perempuan yang hampir 7 tahun jadi peserta JKN ini berharap, program 'jemput bola’ melalui BPJS Keliling maupun VIOLA tetap diselenggarakan rutin.
"Sering-sering aja diadakan. Waktunya kan dibatasi ya, misalkan hari ini belum semua, nanti ada kesempatan lain. Satu bulan sekali atau berapa minggu sekali," ungkap Isnaini, Senin.
Sejauh ini, Isnaini telah merasakan manfaat JKN. Ia pernah dua kali prosesi lahiran tanpa mengeluarkan biaya fasilitas kesehatan. Pun ketika ibundanya sakit.
BPJS Keliling Perluas Cakupan Peserta JKN
Staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Hardina Martantia, membenarkan ada beberapa program 'jemput bola' untuk menjangkau akses JKN di pelosok desa, termasuk di ‘Kota Susu’ Boyolali.
Sejatinya, layanan BPJS Keliling sudah lama, namun berbeda nama yakni Mobile Customer Service (MCS).
Dalam perkembangannya, Hardina Martantia mengungkapkan tren positif layanan BPJS Keliling di kota yang terkenal dengan tagline ‘Boyolali Tersenyum’ ini.
"Perkembangannya drastis, dari cakupan pesertanya, kita sekarang juga bisa mencakup banyak peserta yang terdaftar program JKN juga."
"Informasi program JKN sudah mulai diterima masyarakat. BPJS Keliling ini secara tak langsung memberikan informasi program JKN,” kata perempuan yang akrab dipanggil Tia itu, Rabu (30/7/2025).
BPJS Keliling menyapa masyarakat pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB, sesuai jadwal layanan.
Biasanya, kata Tia, masyarakat yang datang ke layanan Mobil BPJS Keliling bisa puluhan orang. Seperti di Puskesmas Nogosari pada Rabu kemarin, mencapai 40 orang.
"BPJS sasarannya daerah terluar, (contohnya) ke Musuk, Kemusu, Juwangi, jadi peserta terbantu. Tidak perlu ke kantor jauh-jauh," jelas alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) itu.
Tia menyebut, banyak warga yang memanfaatkan BPJS Keliling untuk pendaftaran peserta JKN hingga perubahan identitas.
Menurut data per Juli 2025 ini, jenis layanan yang banyak diakses di BPJS keliling berupa perubahan data peserta sebesar 41 persen, pemberian informasi sebesar 34?n pendaftaran PBPU 15 persen.
Sementara berdasarkan jumlah peserta BPJS Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah 2024 di Boyolali, Peserta Penerima Bantuan Iuran 576.409 orang.
Peserta Non Penerima Bantuan Iuran sebanyak 495.223 orang. Dengan total sebanyak 1.071.632 orang.
Data menurut situs resmi Badan Pusat Statistik Indonesia itu, terakhir diperbarui pada 27 Maret 2025.
Layanan Jemput Bola Terus Ditingkatkan
Tak dipungkiri layanan BPJS Keliling, berdampak positif terutama terkait cakupan kepesertaan JKN.
Menjawab tone positif BPJS Keliling, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto, justru mengungkap kemungkinan ada pesan lain dari masyarakat untuk perbaikan program BPJS.
"BPJS dengan begitu banyak pesertanya, kita bukan hanya menjamin layanan manfaat kesehatan, tapi juga harus mengelola ekspektasi dari peserta JKN yang layanannya kita upayakan terus ada perbaikan," kata Deddy, Rabu.
Deddy tak menampik keberadaan BPJS Keliling membuat masyarakat terbantu. Namun, pihaknya tetap melakukan evaluasi.
Apalagi mobil BPJS Keliling masih ada satu, sementara sasaran desa tiap bulannya bisa mencapai 24 lokasi.
"Tapi kita tidak tahu kedepannya, 'kalau bisa sering, jangan cuma seminggu sekali' (harapan warga). Sementara fasilitas mobil keliling itu cuma 1. Itu menjadi masukan buat kita," terang alumnus Universitas Gunadarma di Jakarta itu.
Meski demikian, Deddy Febrianto menekankan berbagai inovasi yang perlu dilakukan untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan dari pemerintah sebesar 98,6 persen.
Itu berarti 98,6 persen seluruh penduduk di suatu wilayah ditargetkan memiliki jaminan kesehatan nasional. Pun di Boyolali, sudah mencapai 97,8 persen, dari sisi kepesertaan. (*)
Sumber: TribunSolo.com
BPJS Kesehatan: Lansia Tak Wajib Daftar Berobat di Mobile JKN, Bisa Manual Dipandu Petugas Faskes |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Besok Kamis 18 September 2025: Mayoritas Hujan Ringan, Wilayah Tugu Berawan |
![]() |
---|
Cak Imin Minta Pekerja UMKM Juga Dapat Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Link dan Cara Daftar Rekrutmen Tamtama PK TNI AL Gelombang III 2025 |
![]() |
---|
Kafe Lokasi Pembacokan Anggota TNI di Wonosobo Ditutup, Satpol PP: Tak Kantongi Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.