Minggu, 5 Oktober 2025

Kenikmatan Tersembunyi dalam Semangkuk Soto Triwindu Solo

Kenikmatan Soto Triwindu, Solo. Kuliner legendaris di Kota Solo yang sudah berdiri selama lebih dari 80 tahun.

Istimewa
KULINER SOLO - Soto Triwindu di Jl.Teuku Umar, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Soto Triwindu siap dihidangkan, Rabu (30/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Aroma nikmat rempah-rempah soto berbalut gurihnya kaldu daging sapi menyatu bak ucapan selamat datang ketika berjalan mendekati Soto Triwindu, Solo, Rabu (30/7/2025).

Kenikmatan itu dapat dirasakan dengan menyusuri gang kecil di Jl.Teuku Umar, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Warung soto legendaris ini menyajikan soto daging sapi setiap hari mulai pukul 05.30 hingga 15.00 WIB.

Kuah soto bening khas daerah Solo yang ringan tetapi berkaldu bercampur dengan potongan daging sapi dan tauge cocok dinikmati sebagai menu sarapan maupun makan siang.

Dengan merogoh kocek Rp18.000 saja, Tribunners dapat menikmati kenikmatan soto sapi langganan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Dari Generasi ke Generasi, Melegenda Sejak sebelum Indonesia Merdeka

Soto Triwindu Solo, Jateng
KULINER SOLO - Soto Triwindu di Jl.Teuku Umar, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Karyawan tengah menyiapkan soto Triwindu, Rabu (30/7/2025).

Pada awalnya, Soto Triwindu dikelola oleh Karyo, generasi pertama.

Soto Triwindu mulai menghangatkan perut warga Solo pada 1939, dengan cara dipikul dari lokasi satu ke lokasi lainnya, utamanya di area Mangkunegaran.

“Dulu waktu pertama jualan itu malah dipikul. Di sekitar Solo. Jadi pelanggan itu malah Belanda Belanda itu. Langganan pertama itu Mangkunegaran,” ungkap Sri Suwarti (65), menantu Yoso Sumarto ketika diwawancarai Tribunnews.com, Rabu (30/7/2025).

Setelah itu, Soto Triwindu berpindah tangan ke generasi kedua, yakni Karyo, Yoso Sumarto.

“Dulu pertama kali di Pasar Triwindu itu dikasih ke ibu, Yoso Sumarto. Anaknya ada banyak, yang mau cuma ibu aja,” ungkap Sri. 

Baca juga: Menggali Rasa Banyuwangi lewat 4 Kuliner dari Alam dan Tradisi Indonesia

Pada era generasi kedua, Soto Triwindu berganti dari yang semula dipikul menjadi menetap di area Pasar Triwindu, Solo

Pada 2007, barulah Soto Triwindu menetap di rumah sendiri, yakni di Jl Teuku Umar, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo dan dikelola oleh generasi ketiga, anak-anak dari Yoso Sumarto.

Meski Soto Triwindu sudah dipegang oleh generasi ketiga, kuliner satu ini tetap melegenda diminati banyak kalangan.

Kenikmatan Soto yang Tiada Duanya

Meski sudah tiga generasi, Sri mengungkap resep yang disajikan masih asli dari awal buka hingga sekarang.

“Resep harus dipertahankan,” tegas Sri.

Sri juga menceritakan yang membedakan hanyalah cara memasak yang semula ketika dipikiul menggunakan kayu, saat ini berubah menggunakan arang.

Hal ini pula yang membedakan Soto Triwindu dengan soto lainnya, yakni dimasak menggunakan arang.

Kuah kaldu yang gurih berpadu dengan aroma arang yang khas menambah citarasa dari soto ini. 

Ketika menikmati seporsi soto, Tribunners juga dapat memilih lauk pendamping mulai dari lauk potong empal, lidah, babat, kikil, dan lainnya dengan harga mulai Rp20.000 hingga Rp25.000. 

Sementara gorengan tempe, tahu, sosis solo goreng/basah dapat dinikmati dengan harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp7.000.

Melengkapi hidangan yang nikmat, jangan lupa untuk memesan minumam untuk pelega dahaga.

Minuman yang ditawarkan di sini juga bervariasi mulai dari es teh dan es jeruk hingga jamu beras kencur atau kunir asem dengan harga mulai dari Rp4.000.

Meski sudah lebih dari 80 tahun, Soto Triwindu tetap ramai pembeli yang berasal dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.

Satu di antara pembeli, Kiki Ratnasari (22) asal Boyolali mengakui Soto Triwindu memiliki citarasa yang enak dan ingin mengajak kenalannya untuk kembali lagi.

Ia juga mengatakan bahwa keberadaan Soto Triwindu ini menambah nilai dari keberadaan Pasar Triwindu yang berdekatan.

“Menurut saya dengan adanya soto tersebut di Pasar Triwindu kaya menambah keklasikan (Pasar Triwindu). Udah pasar antik ya terus ditambah lagi dengan adanya soto itu yang mana udah berdiri dari sebelum kemerdekaan, jadi kaya menyatu gitu intinya,” kata dia.

Lokasi Strategis

Kuliner satu ini wajib Tribunners coba ketika berwisata di Kota Solo apalagi lokasinya yang berdekatan dengan kawasan Mangkunegaran dan di belakang Pasar Triwindu.

Jika dari Pura Mangkunegaran, Tribunners dapat berjalan sekitar 300 meter atau 4 menit berjalan kaki.

Sementara dari Pasar Triwindu, Tribunners dapat memarkirkan kendaraan pribadi di area parkir dan berjalan kaki sekitar 200 meter atau selama 2 menit saja dikarenakan area soto tidak tersedia lahan parkir.

(mg/Rohmah Tri Nosita)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved