Jumat, 3 Oktober 2025

Ribut dengan Gelandangan, Penjual Gorengan di Palembang Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Dokter

Mustamil, penjual gorengan di Palembang Sumsel sempat ribut dengan geladangan di tempatnya berjualan. Gelandangan itu tidak senang dibangunkan korban

Editor: Erik S
NST
TEWAS SETELAH KEJANG - Mustamil (50), penjual gorengan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) tewas setelah ribut dengan gelandangan yang tidur ditempat jualannya, Senin (28/7/2025) pagi pukul 06.00 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -  Mustamil (50), penjual gorengan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) tewas setelah ribut dengan gelandangan yang tidur ditempat jualannya, Senin (28/7/2025) pagi pukul 06.00 WIB.

Mustamil mengalami kejang dan tewas dalam perjalanan ke RS Bhayangkara Palembang.

Dokter Indra Syakti Nasution, spesialis kedokteran Forensik RSUD Bhayangkara Palembang mengatakan korban mengalami luka lecet di dagu, siku dan lutut kakinya.

Baca juga: Pegawai Koperasi Asal Sumut Disekap Atasannya di Nganjuk Jatim, Ini Penyebabnya

dr Indra juga menerangkan, jika tak ada indikasi luka ditubuh korban akibat senjata tajam.

Menurutnya, luka lecet ini terjadi karena korban terjatuh karena tak sadarkan diri.

"Kalau dalam bahasa kedokterannya itu sudden death. Kematian tiba tiba bisa dikarenakan sistem saluran pernapasan, bisa juga sistem jantung, nah jadi itulah, banyak penyebabnya," ungkap dr Indra Syakti Nasution pada Senin (28/7/2025). 

dr Indra menjelaskan, sejauh ini pihaknya hanya menjalankan pemeriksaan tubuh bagian luar dan menyuruh di sekujur tubuh.

Tewas Setelah Sempat Ribut

Sebelumnya, Mustamil disebut sempat ribut dengan geladangan di tempatnya berjualan.

Dewi, istri korban mengatakan, kejadian tersebut bermula saat warga Kertapati ini hendak berjualan gorengan di lokasi.

Namun, saat itu ada geladangan yang tidur di tempatnya berjualan.

Baca juga: Istri Tidak Jawab Telepon, Ayah di Demak Jateng Aniaya Anak, Korban Dipaksa Minum Air WC

"Saat itu suami saya hendak membuka jualannya, gelandangan itu tidur di tempat suami saya berjualan, jadi dibangunilah oleh korban," ungkap Dewi, saat dijumpai di RSUD Bhayangkara, pada Senin (28/7/2025). 

Pelaku yang tidak senang dibangunkan, langsung mendorong korban dan mengluarkan pisau. 

"Gelandangan itu marah saat dibanguni, hingga mengeluarkan pisau," katanya, dengan nada sedih. 

Korban yang tidak kenal dengan pelaku, sempat berkelahi dengan gelandangan tersebut, hingga akhirnya terjatuh hingga dua kali. 

"Saya tidak tahu saat itu, dipukul dibagian mana karena saya juga bawa anak saya, jadi saya jauhi anak saya terlebih dahulu," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved