Naik Bareng Istri, Pendaki Asal Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet, Sempat Mengeluh Sakit di Pos 5
Mendaki bersama istrinya, Yuswandi (46) warga Kabupaten Sukabumi meninggal di Gunung Slamet, Sabtu (26/7/2025). Sempat mengeluh sakit di Pos 5.
"Ayah saya bersama ibu, berdua. Kan ibu sama ayah saya sudah berumur 40 tahun lebih jadi ya menyewa porter satu orang, karena kalau masih muda pasti masih kuat bawa barang," ujar Ghazi kepada Tribun Jabar.
Sebelum mendaki gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini, pasutri itu sebelumnya singgah di Bandung untuk bersilaturahmi dengan organisasi Kuttab Alfatih, Selasa (22/7/2025).
Barulah pada Sabtu (26/07/2025), mereka mendaki Gunung Slamet melalui Basecamp Bambangan, Kabupaten Purbalingga.
Ghazi bercerita, sebelum orangtuanya mendaki bersama rekannya ke beberapa gunung dalam waktu yang berdekatan.
"Kalau berdua gunung Slamet, Merbabu, Sindoro, Gede kemarin banyakan 11 orang. Sebelum ini (Slamet) ke gunung Ciremai, selang waktu tiga minggu," ungkapnya.
Pendakian ini rupanya menjadi perjalanan terakhir sang ayah, yang meninggalkan istri dan tiga anaknya.
Ghazi mengaku, keluarga telah ikhlas dengan kepergian Yuswandi dan menolak untuk dilakukan otopsi.
"Keluarga sudah menerima ini sebagai musibah jadi tidak ada kejadian fatal karena hal lain. Sudah takdir qadarullah jadi keluarga pun sudah merelakan dan tidak membawa ke rumah sakit," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pendaki Sukabumi: Yuswandi Berpulang di Gunung Slamet, Istri Temani Hingga Napas Terakhir.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJabar.id/Dian Herdiansyah, TribunBanyumas.com/Farah Anis Rahmawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.