Program Makan Bergizi Gratis
Buntut Puluhan Siswa SMA dan SMK NTT Keracunan, Dapur MBG Ditutup Sementara
Puluhan siswa SMA dan SMK di Kota Tambolaka, NTT alami keracuanan MBG. Dapur MBG di Kota Tambolaka pun ditutup sementara selama dua hari
Para korban dirawat di RS Karitas Weetabula dan RSUD Redambolo, SBD.
Mengutip Pos-Kupang.com, mereka keracunan setelah menyantap hidangan MBG yang berisikan nasi, sayur, tahu, dan ikan goreng.
Mereka lantas merasa pusing setelah menyantap MBG tersebut.
Beberapa siswa bahkan pingsan karena keracunan.
Kepala SMKN 2 Kota Tambolaka, Katrina Manulangga mengatakan, di sekolahnya hanya ada tujuh siswa yang keracunan.
"Semua siswa sudah kembali ke rumah orang tua kemarin. Saya sendiri datang di rumah sakit untuk memastikan kondisi anak-anak baik-baik pasca mendapatkan perawatan. Syukur semua kembali pulih," ujarnya.
Dari 44 kotak nasi untuk siswa SMKN 2 Kota Tambolaka, hanya tujuh orang yang keracunan, sementara siswa lainnya membuang makanan karena merasa gatal saat dimakan.
"Kalau banyak yang makan, pasti banyak pula siswa keracunan," kata Katrina.
Guru SMAN 1 Tambolaka, Siprianus menuturkan, ada 50 orang siswa yang keracunan di sekolahnya.
"SMA Negeri 1 Tambolaka paling banyak korban, ada sekitar 50 orang," sebutnya, dikutip dari Pos-Kupang.com.
Baca juga: Ratusan Siswa SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Murid Ngaku Ada Aroma Tak Sedap
Sementara itu, SMK Don Bosco Weepangali ada 36 siswa yang dirawat di rumah sakit karena keracunan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Dapur Makanan Begizi Gratis di Tambolaka SBD Berhenti Beroperasi Pascasiswa SMA Keracunan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Pos-Kupang.com, Petrus Piter)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.