Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Sekolah SD Barunawati 2 Jakarta Sebut Murid-murid Kerap Request Menu MBG Via Medsos SPPG

Para murid bisa menyampaikan request menu makanan MBG melalui akun Instagram SPPG Khusus Jakarta Barat.

|
Editor: Erik S
Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
MAKAN BERGIZI GRATIS - SD Barunawati 2, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin (29/9/2025). Kepala Sekolah Dasar (SD) Barunawati 2 Jakarta Untung Suripto mengatakan, beberapa muridnya kerap melakukan requst menu makanan kepada SPPG melalui akun media sosial dapur makan bergizi gratis (MBG) di wilayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa murid SD Barunawati 2, Jakarta Barat, kerap melakukan request atau permintaan menu makan bergizi gratis (MBG) melalui akun media sosial atau medsos Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Kepala Sekolah Dasar (SD) Barunawati 2 Jakarta Untung Suripto mengatakan, para murid bisa menyampaikan request menu makanan MBG melalui akun Instagram SPPG Khusus Jakarta Barat.

Hal itu, kata Untung, diketahuinya saat petugas SPPG mengantarkan menu makanan yang berbeda dari biasanya.

Baca juga: Keracunan MBG Disorot Publik, Prabowo Sebut Kesalahan Hanya 0,00017 Persen

"Ada petugas dapur yang mengantar, pas kita tanya 'kok menunya ini?', kata SPPG 'kan sesuai permintaan anak-anak'. Oh iya ternyata anak-anak pada minta menu itu," kata Untung, saat ditemui Tribunnews.com di SD Barunawati 2, Slipi, Jakarta Barat, Senin (29/9/2025).

"Anak-anak punya akses ke sana (SPPG), misalnya melalui Instagram atau apa, untuk minta menu tertentu," sambungnya.

Untung mengatakan, ada sebanyak 221 siswa yang setiap hari mendapatkan jatah MBG.

Ia menjelaskan, sejak MBG diberlakukan untuk sekolah yang dipimpinnya pada November 2024 lalu, belum ada permasalahan besar yang terjadi.

Hal itu disebabkan sekolahnya sudah menyampaikan saran dan data siswa yang alergi terhadap menu makanan tertentu sejak awal diberlakukannya MBG.

Misalnya, berdasarkan catatan SD Barunawati 2, terdapat satu orang murid yang tidak makan nasi. Sehingga, pihak SPPG mengganti panganan tersebut menggunakan kentang.

Baca juga: Prabowo Akui Ada Kekurangan dalam Program MBG: Kesalahan Itu 0,00017 Persen

"Udah sempat kita sampaikan ke SPPG sejak awal, misalnya menu dimodifikasi agar tidak monoton. Kalau alergi itu dari SPPG sudah mendata sejak awal. Ada satu anak tidak suka nasi, jadi oleh SPPG dimodifikasi jadi kentang atau apa," jelasnya.

Sementera itu, ia mengaku tak ada kendala teknis serius dalam hal pendistribusian MBG kepada para siswa.

Ia menjelaskan, ada beberapa petugas dari sekolah dan sebagian murid yang sudah diatur melalui jadwal piket untuk mendistribusikan MBG ke kelas-kelas.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved