Minggu, 5 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Ratusan Siswa SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Murid Ngaku Ada Aroma Tak Sedap

Ratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang diduga keracunan MBG. Belasan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan

POS-KUPANG.COM/YUAN LULANG
SELIDIKI KERACUNAN MASSAL - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., sedang mengecek Makanan Bergizi Gratis di SMP Negeri 8 Kupang, Selasa (22/7/2025). Ratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang diduga keracunan MBG. Belasan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).

Para siswa mengalami sakit perut bersamaan setelah menyantap makanan bergizi gratis.

Belasan siswa juga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang, Dumuliahi Djami, mengonfirmasi hal tersebut.

"Memang data pastinya sedang diverifikasi, tapi yang jelas jumlahnya sudah di atas seratus orang."

"Kejadiannya, anak-anak secara bersamaan mengeluh sakit perut. Kita langsung koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Retnowati, dan beberapa pihak terkait," ujar Dumuliahi Djami, Selasa.

Ia mengatakan, siswa yang keracunan ringan ditangani di UKS sekolah.

Sementara, siswa yang mengalami gejala parah langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Kupang.

"Mereka dirawat di RS Mamami, RSUD S.K. Lerik, dan RS Siloam. Ada juga bantuan dari BPBD yang menurunkan ambulans mereka," tambah Dumuliahi Djami, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Pihaknya pun berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki penyebab keracunan massal ini.

"Anak-anak bilang ada yang mulai sakit sejak kemarin, dan ada juga yang baru merasa sakit hari ini. Jadi kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Biarlah proses penyelidikan dari Dinas Kesehatan dan BPOM yang menentukan," ungkap Dumuliahi Djami.

Baca juga: 4 Kasus Belatung dan Ulat Ditemukan dalam Sajian MBG Siswa, Terbaru di Tuban

Kata Siswa

Seorang Siswa SMPN 8 Kupang, JD, mengaku makanan bergizi gratis yang dibagikan beraroma tidak sedap.

"Makanan yang dibagikan itu beraroma tidak sedap dan basi, tadi tidak sempat memberitahu Guru kalau makanan tersebut basi," kata JD saat ditemui Pos-Kupang.com.

Isi dari makanan bergizi gratis tersebut terdiri dari nasi, kacang panjang, wortel, daging, dan pisang.

"Sempat cium tadi dan aromanya kek kermana ko," ujar JD.

Kini, JD bersama 17 siswa lainnya harus mendapatkan perawatan di rumah setelah diduga keracunan.

Kepala Sekolah Angkat Bicara

Terpisah, kepala SMP Negeri 8, Maria Th. Roslin S. Lana, mengungkapkan kejadian keracunan massal ini terjadi pada Selasa pukul07.40 WITA.

"Kejadian bermula sekitar pukul 07.40 WITA, saat sejumlah siswa mulai meminta izin kepada guru untuk ke kamar mandi karena sakit perut,"

"Awalnya hanya sekitar 18 siswa yang datang ke UKS, dan kami mengira hanya mereka yang terdampak," ujar Maria.

Siswa yang mengeluh sakit pun bertambah hingga ruang UKS tak mampu menampung.

"Ada yang muntah, ada yang bolak-balik ke kamar mandi, dan ada juga yang hanya mengeluh perutnya sangat sakit. Jumlahnya terus bertambah hingga ratusan," lanjutnya.

Kepada Pos-Kupang.com, ia mengatakan pihak sekolah pun membawa sejumlah siswa ke rumah sakit.

"Karena kami adalah mitra Puskesmas Oesapa, kami berkonsultasi dan diarahkan agar segera merujuk ke rumah sakit."

"Maka anak-anak kami antar ke RSUD SK Lerik, RS Siloam, dan RS Mamami," katanya.

Baca juga: 9 Bulan Pemerintahan Prabowo, Ini Capaian Program MBG, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih

Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi NTT, Darius Beda Daton, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait keracunan massal ini.

"Nanti akan disurvei, apakah ini sudah memenuhi syarat untuk KLB keracunan pangan atau tidak."

"Bila memenuhi syarat, akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas Darius Beda Daton, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Ia berujar, pengawasan terhadap penyedia makanan harus diperketat dan diawasi oleh instansi terkait.

"Yang paling penting adalah pengawasan terhadap penyedia makanan,"

"Tempat pengolahan pangannya harus diawasi ketat oleh instansi terkait agar makanan yang disalurkan benar-benar aman untuk dikonsumsi anak-anak," pungkas Darius Beda Daton. 

Sebagai informasi, MBG merupakan program untuk memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik di seluruh jenjang pendidikan.

Dengan target pemerataan gizi hingga ke pelosok negeri, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia secara berkelanjutan.

MBG diluncurkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) pada 6 Januari 2025.

Program MBG juga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat penerima gizi dan juga tetap membua peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha kecil.

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang Keracunan Makanan Bergizi Gratis

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftant)(Pos-Kupang.com, Maria Selfiani Baku Wukak/Yuan Lulan/Eugenius Suba Boro)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved