BNPB Tinjau Karhutla Riau, Imbau Status Darurat dan Tambah Armada Udara
BNPB tinjau Karhutla Riau, imbau status darurat, tambah helikopter, dan lanjutkan operasi modifikasi cuaca tahap 3.
TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Senin, (21/7/2025).
Kepala BNPB menyampaikan, dampak Karhutla sudah dirasakan hampir di seluruh wilayah Riau.
“Paling besar Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kampar,” kata Suharyanto dalam siaran pers BNPB, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Karhutla di Riau Meluas, Waka MPR Dorong Pemerintah Gerak Cepat
Kepala BNPB mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
Tujuannya agar pemerintah pusat dapat segera memberikan bantuan penanganan.
“Pemerintah Provinsi harus (tetapkan) tanggap darurat bencana, supaya pemerintah pusat dapat leluasa memberikan bantuan kepada pemerintah daerah,” imbuhnya.
Pemerintah Pusat kata Suharyanto telah melakukan sejumlah langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan. Helikopter Patroli yang sebelumnya hanya satu unit, akan ditambah menjadi dua unit. Kemudian Helikopter Waterbombing ditambahkan menjadi lima unit.
“Heli patroli dan waterbombing kita tambahkan, hari Rabu akan kita masukan. Mudah-mudahan dengan ini bisa membantu, jika operasi modifikasi cuacanya tidak menemukan awan untuk dijadikan hujan.” tambahnya.
Selain itu BNPB turut melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam percepatan penanganan kali ini, sebelumnya BNPB beserta kementerian/lembaga terkait telah melakukan OMC untuk tahap 1 tanggal 1 hingga 7 Mei 2025, tahap 2 tanggal 7 sampai 12 Mei 2025 dan kini memulai kembali dengan tahap 3 sejak hari ini sampai lima hari ke depan.
“Mulai tadi pagi OMC dilakukan, kami cek sudah turun hujan walaupun belum merata seluruh Provinsi Riau. Akibat OMC tahap 3 tadi Subuh, di wilayah Indragiri Hilir, Kuala Kampar, Siak, Batang Cenaku dan Bangkinang, masih kecil-kecil curah hujannya karena tergantung dengan pertumbuhan dengan awan hujan,” tutur Suharyanto.
“Sebelumnya, OMC yang telah dilakukan dari Mei diharapkan semoga sudah ada lumbung air dan lahan gambut juga tidak terlalu kering,” lanjutnya.
Upaya terakhir adalah dengan melakukan penambahan peralatan dan perlengkapan pemadaman bagi personel darat, seperti pompa, water tank portable, alat bantu pernapasan, alat pelindung diri karhutla, dan motor karhutla, serta penambahan personel dari Korem 031/Wira Bima dan Polda Riau.
“Pasukan Korem dan Polda langsung bersama manggala agni melakukan pemadaman, perlengkapannya diperkuat dari kami,” ujarnya.
Kepala BNPB menegaskan, pengendalian kebakaran hutan tidak hanya bisa dilakukan dengan pemadaman saja. Namun juga penindakan terhadap pihak pihak yang melakukan pembakaran dengan sengaja.
“Satgas hukum sudah bergerak, sudah ada yang tersangka sampai 16 orang. Jadi selain pemadaman, operasi penegakan hukum juga dilaksanakan sehingga semuanya sejalan dan terpadu,” pungkasnya.
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini, 18 September 2025: Siang Berawan, Malam Hujan Ringan |
![]() |
---|
Satkamling Mulai Diberlakukan di Riau, Kapolda Dorong Keamanan Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini, 17 September 2025: Pagi, Sore dan Malam Hari Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Pemilik Rumah Makan Ditangkap Polisi, Olah Daging Anjing Jadi Sup dan Rendang |
![]() |
---|
Update Sepekan Banjir Bandang di Bali & Nagekeo NTT: 23 Korban Tewas, 8 Lainnya Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.