Senin, 29 September 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Meski Ada Dugaan Korupsi, Chromebook di Sekolah Sijunjung Masih Bantu Siswa Belajar Mandiri

Meski ada dugaan korupsi, Chromebook bantuan Kemendikbud di Sijunjung masih bantu siswa belajar dan ujian secara mandiri.

Editor: Glery Lazuardi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
Chromebook bantuan Kemendikbud di TK Cempaka III Pertiwi Sijunjung yang masih digunakan untuk pembelajaran murid TK. Foto: TribunPadang.com 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Di tengah sorotan publik atas dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,3 triliun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2020–2022, sejumlah sekolah di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat justru membuktikan manfaat nyata dari bantuan tersebut.

Salah satu sekolah yang masih memanfaatkan bantuan adalah TK Cempaka III Pertiwi. Kepala sekolah, Tiara Monica Sari, mengatakan bahwa satu unit Chromebook yang diterima sejak tahun 2020 masih digunakan hingga hari ini tanpa pernah mengalami kerusakan.

“Kami masih memakai Chromebook yang diberikan dan sangat bermanfaat menunjang pembelajaran serta sampai saat ini tidak pernah mengalami kerusakan,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Chromebook tersebut digunakan untuk menonton video pembelajaran setiap hari Senin dan Sabtu.

Video edukatif seperti pengenalan berbagai jenis kendaraan ditayangkan melalui infokus agar anak-anak lebih memahami materi.

“Video itu diputar lewat Chromebook yang ditampilkan melalui infokus, contoh videonya mengenal berbagai macam kendaraan atau sesuai topik yang akan dibahas,” jelas Tiara.

Tiara menyebutkan perangkat itu masih bersih, lengkap dengan charger dan kotaknya, dan belum pernah diservis karena kondisinya masih prima.

Meski kapasitasnya tidak besar, untuk pembelajaran anak usia dini sudah cukup memadai.

Baca juga: SMP di Pati Mengaku Kekurangan Chromebook, 1 Kelas Dibagi 3 Sesi Pembelajaran

Hal serupa dirasakan di SMP 29 Sijunjung, yang menerima 15 unit Chromebook dari Kemendikbud pada tahun yang sama.

Operator sekolah, Wira, menuturkan bahwa perangkat tersebut digunakan secara rutin untuk Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), praktik komputer, dan persiapan materi pembelajaran oleh para guru.

“Sebelum ada bantuan, kami harus meminjam laptop ke pihak lain. Setelah ada bantuan, Alhamdulillah kami bisa melaksanakan ujian secara mandiri,” kata Wira.

Saat ini, 14 dari 15 unit masih bisa digunakan. Satu unit mengalami kerusakan di bagian keyboard.

Semua perangkat disimpan di ruang laboratorium komputer dan juga digunakan untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Alhamdulillah sangat bermanfaat bantuan yang diterima hingga berdampak baik bagi siswa maupun guru dalam proses pembelajaran,” tutup Wira.

Namun di sisi lain, proyek ini tengah menjadi sorotan. Kejaksaan Agung tengah mengusut dugaan korupsi dalam program digitalisasi pendidikan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan