Penerimaan Siswa Baru
Sepi Pendaftar, 3 SMA di Bandung Ini Kekurangan Siswa Baru di SPMB 2025, Guru Sertifikasi Kena Imbas
Berikut 3 SMA di Bandung yang sepi pendaftar di SPMB 2025, guru sertifikasi terancam kena imbas, hingga kebijakan Pemprov Jabar diduga jadi penyebab.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Pravitri Retno W
Tetapi nyatanya, sejauh ini SMA swasta yang berada di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung itu masih kekurangan siswa baru.
"Tidak sedikit juga calon murid baru yang mencabut berkasnya setelah mendaftar di SMA Guna Dharma," ucap Ade saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Rabu (2/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
Ade menuturkan, SMA Guna Dharma menyediakan kuota SPMB sebanyak 108 siswa baru yang akan dibagi menjadi tiga rombel.
Pihaknya mengaku, sebelumnya terdapat 25 calon murid baru yang mendaftar.
Tetapi, sejumlah calon murid baru mencabut berkas pendaftarannya karena hendak berikhtiar untuk mengikuti SPMB tahap dua di sekolah negeri.
"Awalnya, kami menerima pendaftaran 28 siswa baru, kemudian ada 3 orang yang cabut berkas untuk mengikuti SPMB tahap dua, sehingga tersisa 25 orang," beber Ade.
Ade mengungkapkan, dari 25 calon murid baru itupun 10 orang di antaranya turut mencabut berkas, sehingga kini SMA Guna Dharma hanya memiliki 15 calon siswa baru.
Ia juga menduga banyaknya calon murid baru yang mencabut berkas karena kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang berencana menambah jumlah rombel dari 36 siswa menjadi 50 siswa.
"Kondisi ini baru terjadi sekarang, karena di tahun-tahun sebelumnya aman, tidak kekurangan siswa baru, dan kuota rombel yang disediakan juga terpenuhi semua," kata Ade.
Ade memaparkan SMA Guna Dharma memiliki enam rombel, masing-masing tiga rombel kelas XI dan XII yang mana setiap rombel diisi 36 siswa.
Jika pada akhirnya tidak ada penambahan siswa baru yang mendaftar pada SPMB kali ini, Ade memastikan proses KBM Tahun Ajaran baru 2025/2026 tetap berjalan seperti biasanya.
"Mau bagaimana lagi, KBM harus tetap berjalan, karena kondisi kekurangan siswa juga terjadi hampir di seluruh sekolah swasta di Jawa Barat," ujar Ade.
Penjelasan Disdik
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan penambahan siswa dalam setiap rombel dari 36 menjadi 50 itu untuk memfasilitasi lebih banyak siswa di sekolah negeri.
Lantaran, menurut Purwanto, Pemprov Jawa Barat ingin memberikan pelayanan semaksimal mungkin, sehingga jika anak-anak di Jabar ingin masuk sekolah negeri maka harus dilayani.
Purwanto pun merespons kekhawatiran sekolah swasta yang masih kekurangan siswa walaupun membuka pendaftaran SPMB lebih awal dibanding sekolah negeri hingga menurunkan kualitas pendidikan di Jabar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.