Kapal Tenggelam di Selat Bali
Kisah Febriani Kehilangan Istri Dalam Tragedi Kapal Tenggelam di Selat Bali, Baru Menikah Dua Pekan
Febriani, pria berusia 27 tahun kehilangan istrinya Cahyani yang baru dinikahinya dua pekan lalu akibat insiden tenggelamnya kapal di Selat Bali.
“Saya akhirnya dibantu orang-orang naik ke kapal karet. Saat itu masih coba memanggil istri saya. Tetapi tetap tidak ada jawaban. Di situlah saya putus asa, tetapi masih berusaha berpikir positif, mungkin istri saya di perahu karet lain,” ujarnya.
Sebanyak 12 orang terombang-ambing di kapal karet semalaman.
Hingga pukul 07.00 wita, terlihat kapal nelayan.
Seluruh orang berusaha teriak memanggil kapal itu.
Namun, karena ukurannya yang kecil, terpaksa hanya setengah yang bisa diangkut.
Sedangkan sisanya dijemput setelah nelayan itu memberi informasi pada rekannya.
Setibanya di darat, Febriani segera dibawa ke Posko ASDP Gilimanuk pukul 9.30 wita.
Di tempat inilah ia menerima kabar bahwa Cahyani telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Febriani juga diberi kesempatan untuk melihat wajah istrinya.
Ketika kantong jenazah dibuka, tangis Febriani langsung pecah, dan segera ditenangkan oleh kerabatnya.
Hal serupa dialami pasangan suami istri, Bintang Nur Hidayat dan Elly.
Keduanya merupakan pasangan yang baru menikah enam bulan.
Elly diketahui sedang mengandung lima bulan.
Warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu hingga kini belum ditemukan.
Bintang diketahui berprofesi sebagai sopir pengangkut sembako dan rutin menyeberang ke Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.