Kapal Tenggelam di Selat Bali
Mengenal KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Strategis Antarpulau yang Tenggelam di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali usai berlayar dari Ketapang. 4 selamat, 61 penumpang dan kru masih dicari.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya mengalami musibah tragis pada Kamis (3/7/2025) dini hari WIB, tenggelam di perairan Selat Bali.
Insiden ini terjadi setelah kapal bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, membawa total 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 unit kendaraan.
Empat orang berhasil diselamatkan, sementara operasi pencarian dan penyelamatan korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
KMP Tunu Pratama Jaya, sebuah kapal jenis roll-on/roll-off (Ro-Ro) yang dibangun pada tahun 2010 dan dioperasikan oleh PT Pasca Dana Sundari, berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu, 2 Juli 2025, pukul 22.56 WIB.
Sekitar 25 menit setelah keberangkatan, atau sekitar pukul 23.20 WIB, kapal dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesinyang memicu padamnya sistem kelistrikan (blackout).
Tak lama kemudian, kapal kehilangan keseimbangan dan tenggelam di perairan Selat Bali sekitar pukul 23.35 WIB.
Kondisi gelombang laut yang mencapai 1,7 hingga 2,5 meter diduga menjadi faktor penyebab utama insiden ini.
Ni Putu Cahyani, Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjung Wangi, mengungkapkan bahwa kapal sempat meminta pertolongan melalui radio pada pukul 23.17 WIB sebelum tenggelam.
Baca juga: Daftar 53 Penumpang KMP Tunu yang Tenggelam di Selat Bali, 4 Kru Kantin Kapal Ditemukan Tewas

Mengenal KMP Tunu Pratama Jaya: Kapal Strategis Antarpulau
KMP Tunu Pratama Jaya memiliki panjang keseluruhan 63,3 meter dan lebar sekitar 12 meter, dengan bobot kotor 792 GT.
Dirancang untuk mengangkut penumpang dan kendaraan secara bersamaan, kapal ini memiliki kapasitas angkut hingga 65 orang dan 22 unit kendaraan, termasuk 14 truk tronton besar.
Tinggi bebas pada dek kendaraan mencapai 4,2 meter, memungkinkan pengangkutan kontainer atau kendaraan berbobot besar.
Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal sekitar 9 knot dan telah melayani beberapa rute pelayaran antarpulau, termasuk rute Torobulu–Tampo di Sulawesi Tenggara serta rute populer Ketapang–Gilimanuk.
Operasi pencarian dan penyelamatan segera dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, serta kapal SAR milik Kementerian Perhubungan.
Sebanyak sembilan kapal diterjunkan dalam pencarian ini, meliputi dua kapal dari Basarnas, dua kapal dari KSOP Tanjung Wangi, dua kapal milik perusahaan PT Raputra Jaya, dua kapal KRI, dan satu kapal dari Polairud.
KMP Tunu Pratama Jaya membawa 53 penumpang dan 22 unit kendaraan bermotor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.