Detik-detik Perkelahian Berdarah di Banjarmasin, Bermula dari Ngelem di Sekolah
Teman korban perkelahian maut di Banjarmasin, Kalimantan Selatan ceritakan detik-detik terjadinya perkelahian di SMPN 35 Banjarmasin
Namun, serangan tersebut meleset dan membuat Sule yang sudah memegang pisau dengan cepat menusuk Rizaldi.
Akibatnya, Rizaldi terluka hingga tak sadarkan diri.
Di saat itu, Sule mengambil celurit yang dibawa Rizaldi dan menyerang korban secara membabi buta.
“Jadi darah-darah ini kemarin bekas darahnya si Izad (Rizaldi) baru adingnya ikut juga,” kata Uwah.
Fadil yang melihat hal tersebut pun berusaha menolong kakaknya, namun ia juga diserang oleh Sule.
Reno yang datang bersama Rizaldi juga mencoba melawan, namun ikut disabet menggunakan sanjata tajam.
“Setelah itu membalas si Fadil dan Reno, nah dia kena juga,” kata Uwah.
Sosok 2 Korban
Korban Rizaldi dan Fadil merupakan kakak beradik.
Kelvin, kakak tertua Rizaldi dan Fadil menceritakan, sebelum dua adiknya ditemukan tewas, ada teman korban yang datang ke rumah.
Mengutip Banjarmasin Post, teman korban tersebut, datang tengah malam untuk meminta kedua adiknya membantu temannya yang lain.
Baca juga: Sosok 2 Korban Pembunuhan di Banjarmasin Ternyata Kakak Beradik, Kakak Tertua Sempat Bertemu Pelaku
"Dia diajak oleh satu orang kawannya yang kebetulan menjadi saksi hari ini di kantor polisi, dia mengajak Rizaldi dan adiknya Fadil untuk membantu temannya," kata Kelvin, Minggu malam.
Tak berselang lama, Kelvin mendapatkan kabar bahwa dua adiknya terlibat perkelahian berdarah.
Ia pun langsung menuju ke TKP di SMPN 35 Banjarmasin dan mendapati dua adiknya sudah terkapar bersimbah darah.
Kelvin pun langsung mengevakuasi kedua adiknya dan sempat membawanya ke rumah sakit.
"Saya yang mengangkat Rizaldi dan Fadil, Rizaldi ketika saya temui sudah tak bernyawa, sedang Fadil menyusul (meninggal) ketika sampai di rumah sakit sekitar jam 03.30 subuh," ungkap Kelvin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.