Diserbu Komentar, Dedi Mulyadi Minta Maaf Jelaskan Cerita Telat Merespons Perusakan Rumah Sukabumi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjelaskan kehadirannya dalam kasus perusakan sebuah rumah di Sukabumi terkesan telat respons.
Justru, saya membutuhkan informasi utuh untuk melakukan tindak lanjut, bukan sekedar bermodal postingan sosial media.
Demikian, harap maklum dan hatur nuhun."

Pemicu Masalah
Dedi Mulyadi akhirnya keluar ke publik setelah kejadian perusakan tempat yang diduga digunakan untuk beribadah di Sukabumi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Bersama korban, Dedi Mulyadi memberikan penjelasan terkait penyebab perusakan tersebut.
Hal itu ia ungkap pada akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Senin (30/6/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Dedi dan korban yang diberi kuasa pemilik rumah tersebut mengatakan, perusakan terjadi di sebuah rumah.
Artinya bukan tempat ibadah atau gereja seperti yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini.
Kemudian pemicu masalah hingga terjadinya perusakan juga diungkap Dedi Mulyadi.
Warga atau para perusak tersebut diduga mempermasalahkan adanya ritual atau nyanyian keagamaan.
Tindak lanjutnya, Dedi menyatakan akan menyelesaikan kasus ini secara komprehensif..
Termasuk untuk membawanya ke ranah hukum.
Berikut unggahannya:
"Jadi gini intinya itu adalah rumah bukan gereja, rumah itu berada di Desa Tangkil pastinya dingin, suasana pedesaan, teman teman bapak yang berada di berbagai daerah biasa kumpul di situ.
Dalam kumpulnya itu sering ada kegiatan ritual, artinya nyanyian pembinaan mental bapak kan ada nyanyaian, dan itu yang memicu masalah di Desa Tangkil," ungkapnya dalam video.
Baca juga: Sikap Tokoh Sukabumi soal Viral Perusakan: Rumah Tak Jadi Tempat Ibadah, Tidak Lanjut Proses Hukum
"Ya sudah nanti kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah secara komprehensif, dari sisi sosialnya dari sisi huukumnya harus diselesaikan dengan baik."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.