Dendi Satrio Ingin Patahkan Paradigma Buruk Masyarakat terhadap Ormas di Bali
Dendi Satrio, pengusaha yang kini menjabat penasihat Ormas Laskar Bali Shanti (LBS) Korlap Baja ingin mematahkan paradigma buruk tentang ormas.
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Dendi Satrio, pengusaha yang kini menjabat sebagai penasihat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Bali Shanti (LBS) Korlap Baja ingin mematahkan paradigma buruk masyarakat terhadap ormas.
Hal itu diungkapkan Dendi setelah menerima silaturahmi pengurus LBS Korlap Baja di Bikini Garage miliknya sekaligus yang memintanya menjadi pembina organisasi tersebut, Sabtu (28/6/2025).
Dendi Satrio juga menegaskan harapannya untuk mengubah paradigma masyarakat tentang ormas.
"Paradigma buruk masyarakat tentang ormas harus dibuktikan dengan kegiatan bermanfaat, kegiatan sosial yang berdampak baik bagi masyarakat," ungkap Dendi melalui keterangan tertulis, Senin.
Menurutnya, LBS merupakan ormas yang berfokus menciptakan kondusivitas di Bali, menjaga persatuan dan kesatuan.
Dendi menyampaikan pesan kepada pengurus bahwa semua anggota harus memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi, khususnya terhadap Bali itu sendiri.
"Jangan mencari apa yang kamu dapat dari organisasi tetapi apa yang kamu dapat berikan untuk organisasi," ungkapnya.
Korlap Baju yang dipimpin oleh Ajik Raka, kata Dendi, dinilai mampu memberikan nilai positif di masyarakat.
Kegiatan-kegiatan seperti bakti sosial, donor darah, dan yang bermanfaat lainnya diharap mampu mengubah paradigma masyarakat terhadap ormas.
Diketahui, Ormas LBS sudah berdiri selama 25 tahun di Bali.
Baca juga: Larangan Seragam Loreng Ormas, GP Ansor Minta Ada Dialog dengan Pemerintah
Pacalang Khawatirkan Ormas Baru
Sebelumnya diketahui, munculnya ormas-ormas baru di Bali mendapatkan respons atau tanggapan negatif dari berbagai kalangan.
Bahkan kehadiran ormas baru, khususnya dari luas Bali justru dikhawatirkan mengancam keamanan di Bali.
Hal itu diungkapkan Manggala Madya Pasikian Pacalang MDA Kabupaten Klungkung, Yudhi Pasek Kusuma.
Misalnya gesekan-gesekan dengan ormas asli Bali atau dengan panyukerta desa adat dalam hal ini Pecalang.
"Kehadiran ormas dari luar Bali itu, dikhawatirkan memunculkan perebutan-perebutan lahan, dan tentunya akan terjadi gesekan-gesekan sesama ormas yang akan jadi ancaman untuk keamanan di Bali," ungkap Yudhi Pasek Kusuma, Jumat 2 Mei 2025, dilansir Tribun Bali.
Sumber: TribunSolo.com
Rumahnya di Bali Diterjang Banjir, Nana Mirdad Sempat Khawatirkan Kondisi Anak-anaknya |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar, Rabu 17 September 2025: Hujan Ringan Merata |
![]() |
---|
Pasokan Listrik di Bali Dijaga Tetap Stabil di Tengah Banjir September 2025 |
![]() |
---|
Banjir Bandang Terjang Bali, Bagaimana Pasokan Listrik? |
![]() |
---|
Turis Terlalu Banyak, Ini Negara-Negara yang Berlakukan Aturan Keras untuk Atasi Overtourism |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.