Pesantren Bina Insan Mulia Sukses Jadikan Santri Hafal Qur'an Hanya 4 Bulan dengan Metode Bimaqu
Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon berhasil menghantarkan ratusan santrinya menghafal al-Qur'an 30 juz hanya dalam waktu 4 bulan
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon berhasil menghantarkan ratusan santrinya menghafal al-Qur'an 30 juz hanya dalam waktu 4 bulan saja.
Prestasi ini diraih untuk yang ke sekian kali.
Tahun ini, menurut Pengasuh Pesantren, KH. Imam Jazuli, Lc, MA, prestasi Program Tahfidz mengalami peningkatan, baik Pesantren Bina Insan Mulia 1 dan Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2
“Dari 822 santri yang mengikuti program tersebut, ada 309 yang berhasil menghafal 30 juz. Artinya, jumlah itu mendekati 38 persen” jelas KH Iman Jazuli, Minggu (29/6/2025).
Sisanya, menurut dia, berhasil mencapai prestasi variatif.
“Ada yang hafal 25 juz, 20 juz, 10 juz dan 5 juz,” tambahnya.
Catatan sekolah menyebutkan, peserta dari Pesantren Bina Insan Mulia 1 sebanyak 460 dan yang berhasil 30 juz sebanyak 156 orang.
Sedangkan dari Pesantren VIP Bina Insan Mulia sebanyak 362 santri dan yang berhasil menghafal 30 juz sebanyak 153 santri.
Untuk merayakan kesyukuran itu, Pesantren Bina Insan Mulia 1 dan Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 mengadakan wisuda program Tahfidz al-Quran "Bimaku" di Saphire Ballroom, Aston Hotel & Convention Center, pada Sabtu-Minggu, 28-29Juni 2025.
Dalam acara tersebut hadir para santri, wali santri, dan guru-guru yang jumlahnya tak kurang dari 2130 orang.
Untuk membuktikan kesyukuran itu, Kiai Imjaz menghadiahkan USD 6.500 atau Rp100.000.000 kepada guru pengampu Program Tahfidz ini.
"Saya mengapresiasi kerja keras mereka, kurang tidur, kurang istirahat, kurang kumpul dengan keluarga untuk menyimak setoran dari santri,” katanya memahamkan perjuangan guru kepada wali santri.
Keberhasilan Program Tahfidz ini tidak lepas dari penerapan metode Tahfdz BimaQu yang dicetuskan oleh Kiai Imam Jazuli beberapa tahun lalu.
Metode ini telah menghasilkan ribuan hafidz dan hafidzah.
Mereka telah diterima di berbagai kampus, baik di dalam negeri maupun di Timur Tengah.
Bahkan Pesantren Bina Insan Mulia 1 pernah dinobatkan menjadi pesantren dengan penghafal al-Quran terbanyak oleh Provinsi Jawa Barat.
Selain cepat, metode Tahfidz BimaQu juga menjamin semua santri dapat menghafalkan al-Quran secara gratis di Pesantren Bina Insan Mulia.
“Pengalaman saya, untuk menghafal al-Quran full di pesantren tahfidz bagi anak saya, saya harus mengeluarkan 20 juta di luar biaya makan dan tinggal,” ujarnya mengisahkan pengalaman pribadi.
“Saya yakin, metode lebih penting dari pada materi. Banyak hal yang mudah, tapi karena disampaikan dengan metode yang sulit, akhirnya hal itu menjadi rumit, karena itu, saya mengubah metode itu,” tegasnya
Terkait capaian hafalan dari program ini, beliau menjelaskan bahwa capaian para santri tidak sampai hafalan tingkat mutqin.
“Mutqin dalam hafalan al-Quran adalah hasil dari proses terus menerus atau seumur hidup,” paparnya.
Namun demikian, menurut beliau, modal hafalan saat ini telah menjadi modal penting untuk melanjutkan study ke Timur Tengah.
Kepada wali santri yang putra-putrinya mengikuti program ini, Pengasuh Pesantren berharap agar menghargai kerja keras mereka dan bersyukur atas prestasinya dengan bukti yang nyata.
“Syukur itu harus dibuktikan dengan tindakan yang nyata, dan syukur itu tidak cukup hanya kepada Allah, tetapi juga kepada manusia,” jelas dia.
Kepada santri-santri yang berhasil hafal 30 juz, beliau berpesan agar jangan berhenti hanya sampai hafal, sebab banyak orang yang hafal al-Quran, tetapi tidak memahaminya sehingga al-Quran hanya sampai di tenggorokan saja.
“Sejak zaman Rasulullah SAW, sudah ada orang yang hanya hafal al-Quran dan banyak ibadah, namun tidak paham, sehingga mudah menyalahkan dan mengkafirkan orang lain yang berbeda,” kata Kiai Imjaz.
Kepada santri yang belum berhasil menghafal 30 juz, beliau berpesan,” Anda semua adalah orang hebat karena Anda telah total bekerja keras. Saya sendiri sebagai pengasuh pesantren ini hanya hafal sampai 8 juz ketika di Mesir. Bahkan anak-anak saya sendiri tidak ada yang berhasil menjadi hafidz dan hafidzah di pesantren ini. Mereka menjadi hafidz dan hafidzah dari pesantren lain,” paparnya memotivasi para santri.
Pemerasan dengan Modus Tabrakkan Diri ke Mobil Terjadi di Cirebon, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Oknum Guru di Cirebon Diduga Lecehkan Murid SD, Polisi Mulai Selidiki |
![]() |
---|
Anggota DPR Minta Kasus Dugaan Pelecehan oleh Guru di Cirebon Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Wapres Gibran Dorong Gerakan Ayo Mondok Cetak Santri Melek Digital |
![]() |
---|
Lembaga Pendidikan Keagamaan di Jawa Timur Dapat Bantuan Sarana dan Prasarana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.