Kamis, 2 Oktober 2025

Soal Kasus Ayah Rantai Anaknya di Banyuasin, Polisi: Anak Tergolong Cerdas, Rasa Ingin Tahu Tinggi

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo mengungkapkan perkembangan kasus anak yang lehernya dirantai oleh sang ayah di Sumsel.

Istimewa/TribunSumsel.com
SOSOK PELAKU - Pelaku Idham Alfarisi saat diamankan di Polsek Rambutan, Senin (23/6/2025). Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo mengungkapkan perkembangan kasus anak yang lehernya dirantai oleh sang ayah di Sumsel. 

Idham Alfarisi, warga Desa Tanjung Marbu, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, mengakui perbuatannya yang sudah merantai leher anaknya kandungnya. 

Idham mengaku kepada polisi bahwa dirinya kewalahan bercampur kesal dengan anak keduanya itu yang bertingkah aktif dan sering mengutak-atik barang karena rasa ingin tahunya begitu besar. 

AKP Ledi berujar, dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik, pelaku mengatakan bahwa anaknya itu masuk ke dalam kategori anak yang aktif dan selalu ingin tahu. 

"Anaknya pintar dan memang, dari keterangan si bapak dan kami bertanya langsung dengan si anak, karakter si anak ini aktif dan selalu ingin tahu hal-hal baru." 

"Terakhir, saat pelaku pulang ke rumah melihat televisi kotor dan si pelaku menduga ulah anaknya," kata Ledi, Senin (23/6/2025). 

Saat itulah, pelaku langsung bertanya kepada korban dan spontan mengiyakan apa yang ditanyakan ayah kandungnya tersebut.

Pelaku yang diduga tak dapat menahan rasa kesalnya kemudian merantai leher anaknya dan menambatkannya di teralis jendela.

"Segala sesuatu hal baru, korban ini selalu ingin tahu. Baik itu main ponsel yang diutak-atik, pisau, korek api sampai hal-hal baru." 

"Namun, untuk yang televisi korban mengaku tidak mengutak-atiknya, tetapi takut dimarahi pelaku sehingga langsung mengiyakan pertanyaan pelaku," ungkap Ledi. 

Dari situlah, kekesalan pelaku diduga memuncak hingga tega merantai leher anaknya dan menambatkannya ke teralis jendela.

Aksi yang dilakukan pelaku tak diketahui sang istri yang sedang bekerja. Hanya ada pelaku, korban, dan kakaknya yang masih duduk di kelas 4 SD. 

"Ini diduga, puncak dari kekesalan si pelaku. Karena anaknya aktif dan selalu ingin tahu hal-hal baru. Diduga anaknya suka utak-atik barang, sementara itu dari penyelidikan kami," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kondisi Terkini Anak yang Leher Dirantai Ayahnya di Banyuasin, Terungkap Pelaku Tak Ditahan Polisi.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunSumsel.com/M. Ardiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved