Senin, 6 Oktober 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Cerita Samsul Padli, Anggota SAR yang Temukan Jenazah Juliana Marins di Jurang 600 Meter Rinjani

Cerita Samsul Padli, anggota SAR Lombok Timur, bermalam bersama jenazah Juliana di jurang 600 meter Gunung Rinjani.

|
Editor: Glery Lazuardi
Dok SAR Mataram
EVAKUASI JENAZAH - Samsul Padli, anggota SAR Lombok Timur, saat menceritakan momen dramatis evakuasi jenazah Juliana dari jurang Rinjani. 

Namun, cuaca buruk membuat helikopter tak bisa menjangkau lokasi.

“Karena kabut dan angin kencang di atas, heli tidak bisa mendarat. Akhirnya, evakuasi dilakukan dengan cara konvensional, ditandu dan jalan kaki,” ujar Syafii.

Baca juga: Cerita Xiao E Ching, Pendaki yang Temukan Juliana Marins Terjatuh di Gunung Rinjani Pakai Drone

Empati Pemerintah NTB: Semua Biaya Ditanggung, Jenazah ke Brasil via Bali

Plh Sekretaris Daerah NTB, Lalu Mohammad Faozal, menyatakan bahwa seluruh proses evakuasi hingga pemulangan jenazah ke Brasil ditanggung oleh Pemprov NTB.

“Besok pagi akan dilakukan autopsi. Jika selesai cepat, jenazah langsung diberangkatkan ke Bali karena tidak ada penerbangan langsung dari Lombok ke Brasil,” kata Faozal.

Ia menambahkan bahwa keluarga korban bersama perwakilan Kedutaan Brasil telah tiba di Sembalun dan akan mengawal proses pemberangkatan jenazah.

Sorotan Dunia Internasional dan Ujian Kesiapan SAR Indonesia

Kejadian tragis yang menimpa Juliana Marins menjadi sorotan media internasional. Beberapa pihak mempertanyakan kecepatan evakuasi. Namun, kondisi medan dan cuaca menjadi faktor yang tidak bisa dikompromikan.

“Ini bukan soal lambat, tapi soal keselamatan. Turun ke jurang 600 meter, di tebing licin dan kabut tebal, itu pertaruhan nyawa,” ujar Samsul.

Proses evakuasi ini juga menjadi cermin kesiapan tim SAR Indonesia menghadapi situasi darurat ekstrem di medan gunung.

Total 48 personel dari berbagai instansi terlibat, termasuk Basarnas, SAR Lombok Timur, Brimob, Polisi Hutan, relawan Lorax, Rinjani Squad, hingga porter lokal.

EVAKUASI WNA BRAZIL DI GUNUNG RINJANI -  Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27) yang terjatuh di Gunung Rinjani telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada hari ini, Rabu (25/5/2025), tepatnya pada pukul 16.20 WITA.
EVAKUASI WNA BRAZIL DI GUNUNG RINJANI - Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27) yang terjatuh di Gunung Rinjani telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada hari ini, Rabu (25/5/2025), tepatnya pada pukul 16.20 WITA. (Kolase Tribunnews (Dokumentasi Brimob Polri NTB))

Akhir Perjalanan Juliana dan Keteguhan Tim SAR

Juliana Marins datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan alam Gunung Rinjani. Namun, takdir berkata lain. Kecelakaan yang menimpanya di jalur pendakian menjadi tragedi yang menyentuh banyak pihak.

Samsul dan timnya menjadi saksi akhir perjalanan Juliana. Mereka bukan hanya mengevakuasi jenazah, tetapi juga menjaga martabatnya di tengah tantangan alam yang luar biasa.

“Kami tidak mengenal siapa dia. Tapi kami tahu, tugas kami adalah membawa pulang seseorang yang telah berpulang dengan cara yang terhormat,” kata Samsul dengan mata berkaca-kaca.


Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Kronologi Penemuan Jasad WNA Brasil Jatuh di Jalur Puncak Gunung Rinjani, 

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Lanal Mataram Siapkan Helipad untuk Lokasi Pendaratan Evakuasi WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, 

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Evakuasi Jenazah Juliana Berlangsung Dramatis, Kabut Tebal Selimuti Puncak Rinjani, 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved