4 Fakta Pendaki Rinjani Jatuh ke Jurang 200 Meter: Sosok Korban hingga Teriakan Minta Tolong
Berikut 5 fakta pendaki Rinjani jatuh ke jurang 200 meter. Mulai kronologi kejadian, sosok korban, hingga teriakan minta tolong.
“Beruntung, korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat."
"Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak,” urai Yarman.
Yarman melanjutkan, keberadaan korban Juliana juga sempat terekam kamera drone.
Ia memberikan isyarat bahwa dalam kondisi masih hidup.
"Tidak ada komunikasi tapi memberikan gerak ada berdiri apa segala seperti minta tolong, tapi terlalu jauh kita pantau lewat drone," jelasnya.
3. Medan menjadi kendala

Yarman menyebut, medan yang ekstrim menjadi tantangan Tim SAR untuk menyelamatkan korban.
Korban Juliana berada di dasar jurang yang tingginya ratusan meter.
Ditambah adanya kabut tebal menyelimuti Gunung Rinjani.
"Terkendala medan yang sulit. Kedalaman diperkirakan mencapai 150 sampai 200 meter tempat jatuhnya," beber dia.
Yarman belum bisa memastikan kondisi terbaru dari korban.
Baca juga: Cerita 4 Pendaki Alami Hipotermia di Bukit Pading, Diselamatkan Api Unggun dan Evakuasi Dini Hari
4. Korban berpindah
Koordinator Lapangan SAR Lombok Timur, Syamsul Padli menerangkan, korban berpindah dari titik jatuh.
Ia menduga, Juliana bergerak mencari tempat perlindungan.
Tim penyelamat sudah turun, namun belum menemukan korban hingga Minggu (22/6/2025) malam.
"Tadi kita pakai drone di titik awal, lalu diperluas ke tebing-tebing tapi belum ketemu," jabarnya.
Syamsul menyebut, proses pencarian dilanjutkan hari ini.
Dia berharap korban ditemukan dalam kondisi selamat.
“Semoga besok ada kabar baik dan ditemukan,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tim SAR Perluas Area Pencarian WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Korban Pindah dari Lokasi Awal
(Tribunnews.com/Endra) (TribunLombok.com/Toni Hermawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.