Minggu, 5 Oktober 2025

Balita yang Tewas Dianiaya Pengasuh Ternyata Anak Broken Home, Ibu Cari Nafkah, Ayah Hilang Kabar

Balita yang tewas dianiaya pengasuh ternyata dari keluarga broken home. Sang ibu banting tulang cari nafkah, sedangkan ayahny hilang kabar.

|
Editor: Nuryanti
TribunPekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
PENGASUH ANIAYA BALITA - Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang menggelar konferensi pers terkait penganiayaan yang dilakukan di Mapolres Kuansing, Sabtu (14/6/2025). Pasangan suami-istri tega menganiaya bayi 2 tahun hingga tewas. Korban ternyata anak broken home, sang ibu banting tulang cari nafkah, sedangkan sang ayah tak diketahui kabarnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami Indah Dewi Sukma Sirait (21), ibu di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Ia harus menelan pil pahit kehilangan putrinya yang masih berusia 2 tahun untuk selamanya karena dianiaya pengasuh.

Diketahui, Indah telah bercerai dari suaminya yang merupakan ayah korban ZR.

Setelah berpisah, Indah tak mengetahui lagi kabar mantan suaminya itu.

"Ayah ZR masih hidup, kabarnya tinggal di Desa Jake, Kuantan Tengah. Namun tidak diketahui kabarnya," kata Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton, Minggu (15/6/2025), dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Untuk menghidupi dua putrinya, ZR dan bayinya yang masih berusia 2 bulan, Indah harus banting tulang mencari nafkah.

Agar leluasa bekerja, Indah pun menitipkan kedua putrinya kepada Yogi Pratiwi alias Wiji (25) dan suaminya, Alpino Yoki Saputra (29).

Indah sudah mengenal Wiji dalam waktu yang lama. Sehingga ia percaya untuk menitipkan anaknya ke pasangan suami istri itu.

Ibu dua anak itu menitipkan dua putrinya setelah Wiji memohon kepadanya untuk mengasuh ZR dan adiknya dengan gaji Rp1,2 juta per bulan.

"Karena ibu korban harus bekerja, dan tidak ada yang urus anak-anak, dua putrinya itu dititipkan ke pasutri tersebut."

"Ayah korban dan ibu korban ini sudah pisah, jadi 24 jam diasuh kedua tersangka," jelasnya.

Baca juga: Motif Pasutri di Riau Aniaya Balita hingga Tewas, Pelaku Jadi Pengasuh Anak dengan Gaji Rp1,2 Juta

Namun, bukannya dijaga dengan baik, Wiji dan suaminya justru melakukan tindak kekerasan kepada ZR hingga merenggut nyawa bocah itu.

Alpino menganiaya korban secara membabi buta. Di antaranya mengikat kaki dan tangan balita itu, serta menutup mulut ZR menggunakan lakban.

Tak hanya itu, Alpino juga mendorong ZR hingga kepalanya membentur sudut kloset, karena rewel.

Melihat korban menangis histeris kesakitan, Alpino justru makin brutal menganiaya bocah itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved