Penampakan Gedung SD Negeri di Bogor yang Lokasinya Dekat Galian Tambang, Nyawa Siswa Terancam
Warga dan orang tua murid menolak relokasi sekolah ke Cituyu dan memilih untuk memindahkan sekolah ke Kampung Rabak.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Icang Aliudin, Camat Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendapat surat dari orang tua siswa SDN Cipinang 03.
Baca juga: Longsor Galian Tambang di Cirebon: Tim SAR kembali Temukan 3 Jenazah, Total Korban Meninggal 17 Jiwa
Icang menjelaskan, surat dari orang tua murid itu berisi tindak lanjut soal relokasi sekolah yang kondisinya berdekatan dengan galian tambang.
Sebenarnya, kata Icang, pihak perusahaan galian tambang sudah memberi solusi dengan relokasi sekolah ke Kampung Cituyu.
Hanya saja, warga dan orang tua murid menolak relokasi sekolah ke Cituyu dan memilih untuk memindahkan sekolah ke Kampung Rabak.
“Kan untuk relokasi itu memang ada keinginan warga, PT sudah memberikan lokasi tanah di Cituyu seluas 2.700 meter persegi dan di Rabak luasnya hanya 700 meter persegi. Sedangkan kita membutuhkan lahan 3000 atau 2.700 meter persegi. Karena yang ada saat ini hampir 2000-an. Jadi PT belum menyiapkan lahan yang ada di Rabak,” ucapnya, Senin (2/6/2025).
“Karena warga menolak untuk pembangunan relokasi SDN Cipinang 3 itu dibangun di Cituyu, inginnya di Rabak. Makanya mereka mengirim surat kembali minta ketegasan perusahaan agar secepatnya melakukan relokasi dan menyiapkan lahan yang ada di Rabak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Icang menjelaskan alasan warga menolak sekolah direlokasi ke Kampung Cituyu.
“Menolak di Cituyu karena terlalu dekat dengan jalan, orang tua siswa khawatir anaknya terkena truk tronton. Di samping itu lokasinya juga dekat galian, jadi di Rabak itu cukup aman dan jauh dari tronton,” jelasnya.
Icang pun membeberkan soal kondisi SDN Cipinang 03. Menurutnya saat ini sekolah tersebut sudah tidak nyaman untuk menggelar kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Mau Sampai Kapan Warga Parungpanjang Disiksa Debu dan Risiko Celaka oleh Lintasan Truk Tambang?
“SD Cipinang 03 itu direlokasi karena berbatasan dengan PT Lola dan di sana juga ada pergeseran tanah, jadi galian tersebut tanahnya mulai longsor. Kondisi tembok dan pondasi bahkan sudah terdorong,” ungkapnya.
Eks Camat Parungpanjang itu khawatir dengan ancaman bahaya apabila hujan turun.
“Posisinya memang berdekatan dengan galian. Kalau terjadi longsor kita khawatir anak-anak terdampak bencana,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 'Ancaman Keselamatan Mengintai Murid SDN Cipinang 03 Rumpin Bogor, Camat Ungkap Permasalahannya'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.