Galian Tambang di Cirebon Longsor
Tambang di Gunung Kuda Cirebon Ditutup, Pekerja Berharap KDM Carikan Alternatif Pekerjaan Lain
Terjadi longsor di tambang galian C kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi longsor di tambang galian C kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025).
Akibat kejadian itu, sebanyak 14 orang meninggal dunia pada dan 11 korban lainnya diduga masih tertimbun material longsor.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) pun menutup sementara aktivitas penambangan batu di Gunung Kuda tersebut.
Yaman (32), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon berujar, dirinya hanya bisa pasrah saat mengetahui rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM menutup tambang Gunung Kuda.
Pasalnya, Yaman sehari-hari bekerja sebagai kuli yang memuat batu ke truk untuk diangkut dari Gunung Kuda.
Ia mengaku tak bisa berbuat banyak saat mendengar kabar mengenai penutupan itu.
"Saya cuma bisa pasrah, mau bagaimana lagi, terserah orang besar saja, kan, saya mah orang kecil, jadi menurut saja meski terancam kehilangan pekerjaan," kata Yaman saat ditemui Tribun Jabar di Gunung Kuda, Sabtu (31/5/2025).
Yaman juga adalah saksi hidup atas peristiwa maut yang memakan banyak korban tersebut.
Itu karena dirinya berada di lokasi saat kejadian bersama mertuanya yang hingga kini diduga masih tertimbun longsoran.
Ketika itu, Yaman dan mertunya serta puluhan orang lainnya sedang bekerja memuat batu yang ditambang dari Gunung Kuda ke truk kemudian diantar menuju pemesannya
Kini, ia berharap KDM dan Pemprov Jabar bisa mencarikan alternatif lapangan pekerjaan lain baginya saat penambangan batu di Gunung Kuda ditutup secara permanen.
Baca juga: Longsor Galian Tambang Gunung Kuda Cirebon: Berikut Daftar Nama Korban Tewas dan Selamat
"Saya siap pindah kerja, kalau Pak KDM memberikan alternatif pekerjaan lain ketika tambangnya ditutup permanen, karena saya juga enggak tahu kerja apa kalau enggak jadi kuli di sini," ujar Yaman.
Sementara itu, Udin, kerabat Ikad Budiarso, yang merupakan salah seorang korban meninggal dunia dalam peristiwa ini mengaku, masih menunggu pertanggungjawaban dari pihak terkait.
Pasalnya, Udin menyebut truk yang digunakan Ikad saat kejadian merupakan miliknya dan kini kondisinya ringsek parah hampir tidak berbentuk lagi, bahkan keempat rodanya pun terlepas.
Oleh karena itu, dalam peristiwa longsor di Gunung Kuda itu, Udin tidak hanya kehilangan kerabatnya, tetapi juga kehilangan truk yang sehari-hari digunakan untuk menafkahi keluarganya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.