Selasa, 7 Oktober 2025

3 Kasus Perundungan Siswa di Bulan Mei 2025: Terjadi di Cirebon, Pinrang, hingga Indragiri Hulu

Kasus perundungan siswa marak terjadi di bulan Mei 2025. Salah satu aksi perundungan berakhir dengan meninggalnya siswa SD di Indragiri Hulu, Riau.

TribunKaltim
ILUSTRASI PENGANIAYAAN - Kasus perundungan siswa terjadi di sejumlah wilayah. Bahkan salah satu siswa SD tewas akibat perundungan kakak kelas. 

"Ini yang membuat anak itu melakukan itu (bullying), pada dia sendiri yang posting di medsosnya." 

"Mereka ini teman semua, teman sekelas di kelas VIII (delapan)," tandasnya.

Baca juga: Dipicu Iuran Rp5000, Siswi Kembar SMPN 16 Samarinda Dikeroyok di Kelas, Wakasek: Bukan Perundungan

Kedua belah pihak telah dipanggil dan kasus diselesaikan secara mediasi.

"Kami selalu sampaikan ke anak-anak, kalau ada masalah sampaikan ke guru biar diselesaikan, jangan membully. Bahkan kita sering undang penceramah ke sekolah, mungkin tidak bisa ditangkap semua anak-anak," jelasnya.

3. Perundungan Siswa SD di Indragiri Hulu 

Seorang siswa kelas 2 SD berinisial C (8) meninggal saat dirawat di RSUD Indrasari Rengat, Riau pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

Berdasarkan laporan dari orang tua korban, perundungan dilakukan lima kakak kelas pada Rabu (21/5/2025). 

Korban mengeluhkan sakit perut ketika di rumah dan kondisinya terus memburuk hingga meninggal.

Baca juga: Dituduh Mencuri, Siswa SMP Negeri di Gunungkidul Jadi Korban Perundungan, Kakak Kelas Main Tangan

Lantaran terduga pelaku masih di bawah umur, kasus ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Inhu.

Penyidik mendatangi sekolah pada Rabu (28/5/2025) untuk memeriksa sejumlah siswa.

Kepala Sekolah, Sutarno, mengaku tak dapat membocorkan identitas saksi yang diperiksa.

"Maaf masih pemeriksaan saksi di SD," katanya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Ia membenarkan adanya perundungan di sekolahnya.

Sebanyak tiga siswa telah mengakui perbuatannya, namun aksi perundungan terjadi di waktu yang berbeda.

"Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya. Ada yang mengaku hanya memukul tangan ada yang mengaku memukul punggungnya, tidak ada bagian perutnya," tuturnya.

Baca juga: Kasus Perundungan di Jakbar: Korban Dapat Pendampingan Polisi, 3 Pelaku Dititip di Rumah Aman

Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Arthur Josua Toreh, menyatakan penyebab kematian korban akan terungkap setelah hasil autopsi keluar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved