Sabtu, 4 Oktober 2025

Kementan Pastikan Kelompok Masyarakat Adat Dilibatkan Kembangkan Sektor Tani

Kementan pastikan kelompok masyarakat adat mendapat kesempatan untuk ambil bagian dalam pengembangan potensi di sektor pertanian. 

HO/Kementan
MASYARAKAT ADAT - Kementerian Pertanian (Kementan) pastikan kelompok masyarakat adat dapat kesempatan ambil bagian kembangkan potensi di sektor pertanian. (HO/Kementan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kelompok masyarakat adat mendapat kesempatan untuk ambil bagian dalam pengembangan potensi di sektor pertanian

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan peran masyarakat adat jadi hal penting dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

Ini karena program swasembada bukan hanya urusan pangan semata, tapi juga sarana untuk masyarakat adat bisa merasakan kesejahteraan dari pertanian.

”Kita ini bersaudara, kita semua sama, jadi kita saling membantu dan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Amran dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025). 

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan keterlibatan masyarakat adat adalah bentuk dari pertanian dengan pendekatan kultur budaya di suatu daerah. 

Pihaknya terus mendorong akses pelatihan dan teknologi agar masyarakat adat juga bisa memanfaatkan potensi lokal dalam ekosistem pertanian modern. 

“Kami terus mendorong akses pelatihan, teknologi, dan pendampingan agar komunitas adat bisa memanfaatkan potensi lokalnya dalam ekosistem pertanian modern,” kata Idha.

Idha mengungkap selama lima tahun terakhir, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dari BPPSDMP Kementan sudah menjangkau komunitas adat di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. 

Program ini bertujuan memberikan pelatihan teknis dan kewirausahaan sekaligus menjembatani antara masyarakat adat dengan pelaku pertanian.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan sekaligus Direktur Program YESS, Muhammad Amin menerangkan pendekatan yang digunakan dalam wilayah adat dilakukan secara partisipatif dan berbasis dialog. 

"Kita hadir memperkuat apa yang sudah mereka miliki. Kami memfasilitasi agar usaha pertanian mereka semakin berkembang," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved