Senin, 29 September 2025

Fakta Menarik Pembunuhan Polisi oleh Ormas di Jambi

Berikut ini tiga fakta soal tewasnya anggota polisi di Jambi. Pelaku marah saat ditagih utang Rp150 ribu oleh korban. Kepala korban dihantam barbel

TribunJambi.com/Rifani Halim
PENEMUAN JASAD POLISI - Warga di RT 26, Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi, saat penemuan jasad anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra di dalam rumah pada Selasa (20/5/2025). Pelaku pembunuhan akhirnya ditangkap. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra Marta Utama, ditemukan tewas dengan luka serius.

Pembunuhan ini diduga terjadi akibat masalah utang yang melibatkan pelaku berinisial N, seorang anggota organisasi masyarakat (ormas).

Berikut adalah tiga fakta penting mengenai kasus ini:

1. Motif Pembunuhan: Perkara Utang

Motif pembunuhan Aipda Hendra terungkap setelah pihak kepolisian menangkap pelaku Nopri Ardi.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Wijaya Manurung, pelaku membunuh korban karena menagih utang sebesar Rp150 ribu.

"Pelaku kita tangkap saat sedang bersama keluarganya," ungkapnya.

2. Kejadian Mengerikan: Dihantam Barbel

Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (18/5/2025)

Saat pelaku mengunjungi rumah korban, suasana awalnya santai berubah menjadi konflik ketika Aipda Hendra menagih utangnya.

Pelaku yang tersinggung mendorong korban hingga kepalanya terbentur.

Tidak puas dengan itu, Nopri mengambil barbel dan menghantamkan alat olahraga tersebut ke kepala korban sebanyak dua kali.

Setelah melakukan aksi brutalnya, pelaku melarikan diri, sedangkan jasad Aipda Hendra ditemukan dua hari kemudian oleh warga setempat.

Baca juga: 3 Fakta Polisi Dibunuh Ormas di Jambi: Barbel Melayang Perkara Utang Rp150 Ribu, Pelaku Nangis

3. Pelaku Menangis saat Ditangkap

Video penangkapan pelaku Nopri Ardi beredar di media sosial, menunjukkan momen emosional saat ia ditangkap oleh polisi.

Dalam video tersebut, N terlihat menangis dan meminta agar keluarganya dijaga oleh pihak kepolisian.

"Minta tolong pak, titip keluargaku pak," ucapnya kepada petugas.

Kasus ini mencerminkan betapa seriusnya dampak dari utang yang tidak terbayar, yang berujung pada tindakan kekerasan fatal.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan