Seputar Polri
Bripka Abdullah Dirikan Rumah Qur’an Al-Barokah di Jambi, Berantas Buta Aksara Al-Qur’an
Bripka Abdullah mendirikan Rumah Qur’an Al-Barokah di Jambi, wadah belajar mengaji bagi puluhan anak untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah kesibukannya sebagai anggota Direktorat Polairud Polda Jambi, Bripka Abdullah tetap menyisihkan waktu untuk mengabdi kepada masyarakat melalui jalur pendidikan. Sejak tahun 2020, ia mendirikan Rumah Qur’an Al-Barokah.
Rumah Qur’an ini hadir sebagai solusi untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an, khususnya bagi anak-anak yang sebelumnya lebih banyak menghabiskan waktu bermain gadget.
Gagasan itu berawal dari situasi pandemi Covid-19. Saat sekolah diliburkan, banyak anak di lingkungan sekitar yang tidak memiliki kegiatan berarti. Melihat kondisi itu, Bripka Abdullah bersama istrinya mengajak anak-anak datang ke rumah untuk belajar mengaji.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2020 hingga sekarang, sudah ada sekitar 40 anak didik dari jenjang SD hingga SMP. Tujuannya sederhana, agar anak-anak mengenal huruf hijaiyah, belajar fiqih, hingga menghafal Al-Qur’an. Harapan saya, mereka bisa tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang berakhlak mulia,” ujar Bripka Abdullah.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Bripka Yance Yarangga Dampingi Penanaman Benih Jagung di Distrik Arso Barat
Rumah Qur’an Al-Barokah mengajarkan berbagai program, mulai dari mengenal huruf hijaiyah, tahfidz atau hafalan, belajar shalat, hingga mengenal sejarah Nabi dan Rasul. Kegiatan juga dilengkapi dengan sesi nonton bersama, sehingga anak-anak merasa lebih betah dan termotivasi.
Dalam perjalanannya, jumlah santi sempat berkembang pesat hingga hampir 100 anak pada tahun 2021-2022. Mereka belajar di rumah kosong dekat kediaman Bripka Abdullah yang dipinjamkan warga, bahkan sempat dipindahkan ke sebuah ruko untuk menampung jumlah santri yang lebih banyak. Namun, karena keterbatasan tempat dan biaya operasional, kini jumlah siswa kembali stabil sekitar 40 anak dengan enam tenaga pengajar.
Pada awalnya, seluruh kegiatan di Rumah Qur’an tidak dipungut biaya. Namun sejak pindah ke ruko, Bripka Abdullah memberlakukan iuran bagi siswa yang mampu, sementara anak dari keluarga kurang mampu dibebaskan dari biaya. Dana tersebut digunakan untuk operasional dan insentif tenaga pengajar, meskipun tak jarang Bripka Abdullah harus menutupi kekurangan dari gajinya sendiri.
Rumah Qur’an Al-Barokah kini bukan sekadar tempat belajar mengaji, tetapi juga pusat pembinaan karakter anak-anak. Kehadiran Bripka Abdullah sebagai sosok polisi yang peduli pendidikan membuktikan bahwa pengabdian Polri kepada masyarakat tidak terbatas pada aspek keamanan saja, tetapi juga pembangunan moral dan akhlak generasi muda.
“Setiap bulan mungkin minus, tapi insyaallah selalu ada jalan. Yang penting anak-anak punya wadah positif untuk belajar,” pungkasnya.
Baca juga: Mengenal Bripka Untung, Polisi Wonosobo yang Berdakwah dan Layani Terapi Bekam Gratis
Seputar Polri
Dukung Ketahanan Pangan, Bripka Yance Yarangga Dampingi Penanaman Benih Jagung di Distrik Arso Barat |
---|
Teladan dari Kompol Jajang, Sosok Ayah Bagi Ratusan Anak Yatim dan Disabilitas di Cilegon |
---|
Bripka Andri Sisihkan Tunjangan untuk Beli Buku, Bantu Anak Liliba Semangat Belajar |
---|
Polri Presisi di Sekolah: Si Amru Jembatani Polisi dan Masyarakat |
---|
Bertugas untuk Negara, Merangkai Kata: Kisah Briptu Alim Menjadi Penulis |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.