Tanggapan Santai Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten dan Gubernur Lambe Turah, Singgung soal Buzzer
Dedi Mulyadi memilih mengelola media sosial sendiri tanpa harus menghabiskan anggaran besar untuk menyewa jasa influencer, buzzer, atau konsultan.
"Edek dibere gelar gubernur naon wae ge teu penting, nu penting mah naon nu di janjikeun ka rakyat di wujudkeun. (Julukan apapun kepada saya tidak penting, yang penting janji saya kepada rakyat dapat terwujud," imbuhnya.
Kata Pengamat
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, sempat membahas soal julukan Gubernur Konten terhadap Dedi Mulyadi.
Burhanuddin mengatakan, Dedi Mulyadi memang sudah sejak lama membangun popularitasnya lewat media sosial.
Hal ini terbukti dari platform media sosial Dedi yang memiliki jutaan pengikut.
"Orang ini membangun popularitasnya sejak lama, bahkan sebelum dia maju sebagai gubernur."
"Followers-nya di Facebook 12 juta, Instagram 3,5 juta, di TikTok saya tidak tahu persis, (tapi) podcast di YouTube hampir 8 juta," katanya, dikutip dari YouTube MetroTV, Rabu.
Dilihat dari jumlah pengikutnya, lanjut Burhanuddin, Dedi Mulyadi memiliki loyalis yang suka terhadap gayanya lewat konten-konten yang dibuat.
Burhanuddin juga menyebut, Dedi Mulyadi menjadikan konten-kontennya di media sosial sebagai kebalikan dari biasanya.
"Artinya dia punya base, punya loyalis, yang suka dengan gaya dia yang menjadikan dunia nyata sebagai eksistensi dunia maya."
"Jadi sama dia dibalik, semua kehidupan real dia, itu diduniamayakan," papar Burhanuddin.
Baca juga: Pengamat Sebut Kebijakan Dedi Mulyadi Tak Semua Populis: Dia Punya Keyakinan yang Dilakukan Benar

Burhanuddin pun tak menampik, Dedi Mulyadi berhasil memanfaatkan media sosial secara maksimal hingga memiliki popularitas sebesar sekarang.
Konten-konten Dedi di media sosial dianggap sebagai salah satu faktor besar dalam kemenangannya di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Poin saya, KDM ini punya modal karena dia relatif yang pertama, politisi generasi pertama yang masuk ke media sosial dan memanfaatkan untuk kepentingan popularitas, termasuk maju dan menang di Pilkada Jabar dan Pileg," terangnya.
Sebelumnya, keaktifan Dedi Mulyadi di media sosial disindir oleh sejumlah pihak, termasuk oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud.
Dalam rapat kerja Komisi II DPR RI yang dihadiri para gubernur, Selasa (29/4/2025), Rudy menyebut Dedi Mulyadi sebagai 'Gubernur Konten'.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.