Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Cerita Korban Selamat Ledakan di Garut, Terkena Serpihan Tulang Korban Lain hingga Baju Robek
Anjas Tajudin Rahayu (30), mengungkapkan detik-detik dirinya mengalami sendiri ledakan yang terjadi di Garut, Jawa Barat.
Rustiawan merupakan salah satu senior yang dipercaya TNI untuk membantu proses peledakan amunisi kedalwarsa.
"Kalau upahnya harian, tergantung, kadang 100, 150, 200 ribu. Tergantung banyaknya kerjaan,"
"Pekerjaan biasa dimulai jam 8, istirahat jam 12, pulang jam 4 (sore)," jelasnya.
Anjas mengaku bersyukut selamat dari peristiwa ini. Selain dirinya, ada sosok Ilmansyah yang juga selamat.
Ilman sendiri selamat karena saat kejadian sedang membawa air.
Atas peristiwa ini, Anjas pun meminta pemerintah memberikan bantuan khususnya untuk istri-istri korban.
"Saya memohon kebijaksanaan dari aparatur pemerintah, terutama untuk korban meninggal," ucap Anjas.

Sikap Anggota DPR RI
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mendesak TNI melakukan investigasi terhadap kasus ini.
Ia menegaskan, harus ada yang bertanggung jawab dalam kejadian itu.
"Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilakukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," kata Oleh kepada wartawan, Selasa.
Ia juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya 13 orang yang tewas, baik dari masyarakat sipil maupun TNI, dalam insiden tersebut
Legislator PKB itu lantas mempertanyakan mekanisme dan prosedur pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut.
"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" tanyanya.
Atas dasar itu, Oleh meminta TNI untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kejadian tersebut.
"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.