Selasa, 7 Oktober 2025

Sosok I Nyoman Giri Prasta, Wagub Bali yang Tolak Kehadiran Ormas GRIB, Siap Andalkan Pecalang

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta secara terang-terangan tidak membutuhkan ormas dari luar untuk menjaga kondusivitas Pulau Dewata.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Bobby Wiratama
TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni
TOLAK ORMAS GRIB - Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta tanggapi organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang hadir di Bali. Wagub Giri Prasta Sebut Tak Perlu Ormas Luar Daerah Jaga Bali dan akan mengoptimalkan peran dari pecalang. 

TRIBUNNEWS.COM – Polemik mengenai kehadiran Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Pulau Bali sedang ramai diperbincangkan.

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta pun turut mengutarakan pendapatnya terkait ormas tersebut.

Menurutnya, saat ini Bali tidak membutuhkan ormas luar untuk menjaga Pulau Dewata.

Bahkan ia menyebut, Bali sudah memiliki berbagai elemen keamanan hingga pecalang untuk menjaga kondusivitas masyarakat.

Lantas, siapakah sosok I Nyoman Giri Prasta ?

Baca juga: 5 Serba-serbi Aksi GRIB Jaya Disorot: Segel Pabrik, Bakar Mobil, Anak Buah Hercules Ditolak di Bali

Sosok I Nyoman Giri Prasta

I Nyoman Giri Prasta, S.Sos. merupakan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2024 hingga 2029.

Ia telah lama berkecimpung di dunia politik Tanah Air.

I Nyoman Giri Prasta tercatat pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung, Bali.

Di samping itu, ia juga pernah mengemban tugas sebagai Bupati Badung tahun 2016 hingga 2021.

Menolak Kehadiran Ormas GRIB

Baru-baru ini, I Nyoman Giri Prasta tengah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Politisi PDIP itu secara terang-terangan mengatakan bahwa Pulau Bali tidak membutuhkan ormas dari luar untuk menjaga Pulau Dewata.

Bukan tanpa alasan, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, Bali sudah memiliki aparatur negara baik itu TNI maupun Polri yang bertalian dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. 

“Dari 1400 lebih desa adat itu sudah memiliki Pecalang desa adat. Nah Pecalang desa adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dresta wilayah adat itu sendiri,” jelas Giri di Kantor Gubernur Bali, Senin (5/5/2025).

“Pecalang merupakan simbol daripada adat agama tradisi seni dan budaya yang ada di Bali,” tambahnya.

Baca juga: Beda Nasib GRIB Jaya: Di Jawa Tengah Diakui, di Bali Ditolak Mentah-Mentah oleh Pecalang

Giri lebih lanjut mengatakan, bukan kewenangannya untuk menghentikan kegiatan ormas tersebut. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved