Polemik Pemekaran Wilayah Mencuat, Forkonas PP DOB: Sudah Waktunya
Polemik pembentukan daerah otonomi baru (DOB) kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik pembentukan daerah otonomi baru (DOB) kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
Forum Koordinasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Forkonas PP DOB) menilai wacana pemekaran wilayah memang sudah saatnya dibahas secara serius mengingat moratorium pembentukan wilayah baru telah berjalan hampir 10 tahun.
“Kami menilai memang sudah waktunya stake holder pengelolaan wilayah kembali duduk bersama termasuk mendengarkan masukan elemen masyarakat sipil terkait urgensi pemekaran wilayah. Kami menilai penutupan kran pembentukan wilayah baru tidak bijak di tengah fakta masih belum optimalnya layanan publik dan belum meratanya akses pembangunan di sejumlah wilayah,” ujar Ketua Umum Forkonas PP DOB Syaiful Huda, di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Baca juga: Ketua Komisi II DPR Sebut Ada 341 Daerah Diusulkan Jadi Daerah Otonomi Baru
Dia mengungkapkan desakan pembentukan wilayah baru seperti terjadi usulan pemecahan Jawa Tengah menjadi empat provinsi, Jawa Barat tiga provinsi, maupun pembentukan Daerah Istimewa Surakarta merupakan cerminan dinamika masyarakat.
Menurutnya usulan tersebut tentu tidak muncul dari ruang kosong tetapi ada basis objektif yang perlu didiskusikan lebih lanjut.
“Pemerintah harus mendengarkan suara-suara elemen masyarakat terkait adanya usulan pemekaran wilayah. Selama ini suara-suara tersebut diabaikan menyusul adanya keputusan moratorium pembentukan wilayah baru sejak 2016 lalu,” katanya.
Huda mengatakan selama ini pemerintah terkesan menutup pintu dialog terkait pembentukan daerah otonomi baru.
Alasan-alasan jika mayoritas daerah otonomi baru masih menjadi beban anggaran negara, daerah otonomi baru hanya memicu konflik politik, wilayah baru hanya keinginan sebagian elit kerap dilontarkan untuk menolak wacana pemekaran wilayah.
“Padahal ada kondisi-kondisi objektif di lapangan di mana memang satu wilayah butuh dimekarkan,” katanya.
Dia mencontohkan wilayah Jawa Barat di mana dari segi luasan wilayah sudah tidak ideal untuk menyelenggarakan layanan publik secara optimal.
Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia jumlah kabupaten/kota hanya berjumlah 29 wilayah. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor menjadi terbanyak di Indonesia.
“Namun demikian usulan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor Barat yang diajukan sejak bertahun lalu sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya, sementara ruang dialog juga tidak dibuka,” katanya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini mengakui jika tidak semua daerah otonomi baru berhasil mengembangkan wilayahnya.
Kendati demikian hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk menutup pintu pemekaran wilayah.
Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah Besok Kamis 19 September 2025: 4 Wilayah Hujan Petir, Blora Berawan |
![]() |
---|
Heboh Bangunan Kecil di Pinggir Sawah Boyolali Bernilai Rp 112 Juta, Ini Penjelasan Dinas Pertanian |
![]() |
---|
Cuaca Kota Bogor Hari Ini, 18 September 2025, Diprediksi Hujan Ringan Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang, Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Tenaga Pendamping Koperasi Provinsi Jawa Barat, Terbuka bagi Lulusan S1 Semua Jurusan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.