Jumat, 3 Oktober 2025

Respons Santai Dedi Mulyadi yang Diultimatum GRIB Jaya: Tak Akan Dengarkan Ancaman dari Siapa pun

Dedi Mulyadi mengatakan bentuk ancaman apapun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat.

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
TribunJabar.id/Dian Herdiansyah
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Dedi Mulyadi mengatakan bentuk ancaman apapun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi ultimatum yang diberikan organisasi masyarakat (Ormas) GRIB Jaya.

Adapun Dedi Mulyadi diminta agar tidak usil kepada ormas.

Mengenai permintaan itu, Dedi Mulyadi mengaku tak ingin ambil pusing.

Menurutnya, bentuk ancaman apa pun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat.

"Oh itu, biasa lah kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik. Rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera," ungkapnya, Selasa (29/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

"Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun. Kalau itu mengganggu kinerja saya," tegas Dedi Mulyadi.

Dedi menambahkan dirinya bukan tipikal pemimpin yang antikritik.

Apalagi tujuan kritiknya untuk masyarakat Jawa Barat.

"Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," imbuhnya.

GRIB Jaya Beri Ultimatum

Dikutip dari TribunSumsel.com, Razman Nasution yang mengaku menjadi Juru Bicara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, sempat memberi ultimatum kepada Dedi Mulyadi agar tak mengusik pihaknya.

Pernyataan ini berawal dari rencana Dedi Mulyadi terkait pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di Jawa Barat.

Baca juga: Kabur ke Riau, Satu Anggota GRIB Buronan Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok Ditangkap

Pembentukan satgas tersebut sebagai respons maraknya kasus preman hingga tindakan intimidatif, yang dilakukan ormas yang viral meminta THR dan pungutan liar hingga membakar mobil polisi di Depok.

Namun, tindakan tersebut justru membuat GRIB Jaya Jabar tersinggung hingga melayangkan tantangan diskusi terbuka.

Razman Nasution lantas memberikan ultimatum kepada Dedi Mulyadi yang dinilai mendiskreditkan citra GRIB Jaya di mata publik.

Dedi Mulyadi dinilainya sangat sinis terhadap ormas, khususnya GRIB Jaya.

Ia menilai Dedi Mulyadi sudah melampaui kewenangan sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Penangkapannya tidak kita persoalkan. Tapi, kita sesalkan pernyataan kepala daerah seolah-olah sangat sinis terhadap Ormas,” kata Razman, didampingi Ketua DPD GRIB Jaya Sumut, Samsul Tarigan dalam jumpa pers yang digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/4/2025).

“Atas pesan bapak Ketum, meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar untuk bekerja sesuai dengan Tupoksi selaku Pamong Praja."

“Yang perlu diingat, kewenangan masalah hukum ada di kepolisian. Kalau ada kegaduhan, ada masalah oleh kader-kader ormas termasuk GRIB, jika itu melanggar hukum, kami persilakan pihak berwajib memprosesnya,” papar Razman Nasution.

Sebelumnya, GRIB Jaya menjadi sorotan karena dinilai menimbulkan keresahan.

Kemudian, muncul seruan agar Dedi Mulyadi membubarkan ormas tersebut.

Meski begitu, Dedi Mulyadi mengaku tak bisa sembarang membubarkan GRIB Jaya karena masalah premanisme.

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi Disinggung Gubernur Konten oleh Gubernur Kalimantan Timur Saat Rapat di DPR

GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025). (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Ia mengatakan, ketika berbicara premanisme, maka tidak serta merta itu mencakup kelembagaan.

Hal ini Dedi ungkapkan ketika ditanya soal beberapa anggota dari sebuah ormas yang melakukan premanisme hingga membakar mobil polisi di Depok.

Ormas tersebut diketahui bernama GRIB Jaya, ormas yang sebelumnya juga secara terang-terangan mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi soal premanisme.

"Pertama kita ini kan berbicara persoalan premanisme, kita bicara premanismenya, bukan kelembagaannya," kata Dedi dalam unggahan media sosialnya, Rabu (23/4/2025).

Menurut Dedi, tindakan premanisme itu yang harus dilawan.

Ketika berbicara tentang ormas, lanjutnya, premanisme ini lebih bersifat perorangan.

Dengan demikian, Dedi tidak bisa sembarangan memberikan sanksi kepada ormas yang dimaksud.

"Pertama kan tindakan itu sifatnya perorangan, bukan kelembagaan, karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi hukum perorangan, bukan hukum kelembagaan," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Grib Jaya: "Tak akan Pernah Mendengarkan Ancaman dari Siapapun" dan TribunSumsel.com dengan judul Duduk Perkara Razman Nasution Ultimatum Dedi Mulyadi Tak Usik GRIB Jaya, Nilai Sinis ke Ormas

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman) (TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)

Berita lain terkait Dedi Mulyadi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved