Minggu, 5 Oktober 2025

Fakta di Balik Polisi Tidur Viral di Klaten, Ternyata Permintaan Warga

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo bongkar polisi tidur yang viral. Simak alasan dan fakta menariknya.

TRIBUNJOGJA.COM/DEWI RUKMINI
POLISI TIDUR DIBONGKAR - Petugas Dinas PUPR membongkar marka kejut atau polisi tidur yang dinilai terlalu tinggi di jalur lambat Jalan Pemuda, di seberang kantor Pemkab Klaten, Minggu (27/4/2025) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah polisi tidur yang dipasang di jalur lambat depan Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, mengundang perhatian publik setelah menyebabkan kesulitan bagi pengguna jalan.

Dalam waktu singkat, marka kejut setinggi lutut ini menjadi viral di media sosial, memicu protes dari warga.

1. Kejadian Viral

Polisi tidur yang terletak di Jalan Pemuda, tepat di seberang Kantor Pemkab Klaten, dipasang pada Rabu (23/4/2025).

Dalam beberapa video yang beredar, terlihat pengguna jalan, termasuk pengayuh becak motor, terjebak dan kesulitan melintas.

2. Tindakan Bupati Klaten

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, merespons cepat dengan membongkar polisi tidur tersebut setelah hanya empat hari terpasang.

"Itu bukan di depan Pemda melainkan di seberang. Pembuatannya juga bukan inisiatif Pemda, tetapi usulan dari warga sekitar," tulis Hamenang di media sosial.

3. Permintaan Warga

Menurut Bupati, pemasangan polisi tidur tersebut merupakan permintaan warga untuk memperlambat kendaraan di lokasi yang sering terjadi kecelakaan.

Namun, tingginya marka kejut yang baru dipasang justru menimbulkan masalah baru.

Baca juga: Polisi Tidur di Seberang Kantor Pemkab Klaten Dikeluhkan Warga karena Terlalu Tinggi, Kini Dibongkar

4. Proses Pembongkaran

Proses pembongkaran dilakukan pada Minggu (27/4/2025), dan disaksikan langsung oleh Bupati sebelum berangkat ke Jakarta.

Petugas dari Dinas PUPR Klaten bekerja untuk membongkar aspal hitam bergaris kuning yang menjadi bahan utama marka kejut tersebut.

5. Penjelasan dari DPUPR

Kepala DPUPR Kabupaten Klaten, Suryanto, menjelaskan sebelumnya di lokasi tersebut sudah ada marka kejut yang lebih rendah.

Namun, setelah ada permintaan masyarakat, pihaknya mempertinggi marka kejut, yang ternyata justru menjadi masalah baru.

"Ternyata anggelan itu terlalu tinggi, pengguna jalan merasa tidak nyaman. Maka kami bongkar, nanti dikembalikan ke ukuran pendek," jelas Suryanto.

6. Keputusan untuk Memperbaiki

DPUPR memutuskan untuk membongkar polisi tidur dan akan mengembalikannya ke ukuran yang lebih rendah.

Meskipun demikian, pemerintah berharap pengguna jalan tetap waspada di simpang tiga tersebut.

"Kami berharap walaupun pendek, masyarakat tetap waspada dan menjaga keselamatan," tutup Suryanto.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Tidur Viral di Klaten, Pengguna Jalan Sulit Lewat, Dibongkar Kilat, Ini 7 Fakta di Baliknya

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved