Fakta di Balik Polisi Tidur Viral di Klaten, Ternyata Permintaan Warga
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo bongkar polisi tidur yang viral. Simak alasan dan fakta menariknya.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah polisi tidur yang dipasang di jalur lambat depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, mengundang perhatian publik setelah menyebabkan kesulitan bagi pengguna jalan.
Dalam waktu singkat, marka kejut setinggi lutut ini menjadi viral di media sosial, memicu protes dari warga.
1. Kejadian Viral
Polisi tidur yang terletak di Jalan Pemuda, tepat di seberang Kantor Pemkab Klaten, dipasang pada Rabu (23/4/2025).
Dalam beberapa video yang beredar, terlihat pengguna jalan, termasuk pengayuh becak motor, terjebak dan kesulitan melintas.
2. Tindakan Bupati Klaten
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, merespons cepat dengan membongkar polisi tidur tersebut setelah hanya empat hari terpasang.
"Itu bukan di depan Pemda melainkan di seberang. Pembuatannya juga bukan inisiatif Pemda, tetapi usulan dari warga sekitar," tulis Hamenang di media sosial.
3. Permintaan Warga
Menurut Bupati, pemasangan polisi tidur tersebut merupakan permintaan warga untuk memperlambat kendaraan di lokasi yang sering terjadi kecelakaan.
Namun, tingginya marka kejut yang baru dipasang justru menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Polisi Tidur di Seberang Kantor Pemkab Klaten Dikeluhkan Warga karena Terlalu Tinggi, Kini Dibongkar
4. Proses Pembongkaran
Proses pembongkaran dilakukan pada Minggu (27/4/2025), dan disaksikan langsung oleh Bupati sebelum berangkat ke Jakarta.
Petugas dari Dinas PUPR Klaten bekerja untuk membongkar aspal hitam bergaris kuning yang menjadi bahan utama marka kejut tersebut.
5. Penjelasan dari DPUPR
Kepala DPUPR Kabupaten Klaten, Suryanto, menjelaskan sebelumnya di lokasi tersebut sudah ada marka kejut yang lebih rendah.
Namun, setelah ada permintaan masyarakat, pihaknya mempertinggi marka kejut, yang ternyata justru menjadi masalah baru.
"Ternyata anggelan itu terlalu tinggi, pengguna jalan merasa tidak nyaman. Maka kami bongkar, nanti dikembalikan ke ukuran pendek," jelas Suryanto.
6. Keputusan untuk Memperbaiki
DPUPR memutuskan untuk membongkar polisi tidur dan akan mengembalikannya ke ukuran yang lebih rendah.
Meskipun demikian, pemerintah berharap pengguna jalan tetap waspada di simpang tiga tersebut.
"Kami berharap walaupun pendek, masyarakat tetap waspada dan menjaga keselamatan," tutup Suryanto.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Tidur Viral di Klaten, Pengguna Jalan Sulit Lewat, Dibongkar Kilat, Ini 7 Fakta di Baliknya
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Sumber: Tribun Jogja
Pemerasan dengan Modus Tabrakkan Diri ke Mobil Terjadi di Cirebon, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
2 Bantahan Wali Kota Prabumulih usai Viral Isu Kepsek SMPN 1 Dicopot: Anak Tak Bawa Mobil ke Sekolah |
![]() |
---|
Sosok Maruarar Sirait, Menteri PKP Dituding Korupsi Bareng Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar Klarifikasi |
![]() |
---|
Sosok Rizky Irmansyah, Sekpri Prabowo Turun Tangan soal Roni Kepsek SMPN 1 Prabumulih: Sudah Selesai |
![]() |
---|
Kontroversi Wali Kota Prabumulih H Arlan, Pencopotan Kepala SMPN 1 hingga Bawa 4 Istri saat Kampanye |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.