Minggu, 5 Oktober 2025

Petani di Sukabumi Tewas Diduga Tertembak Saat Tidur, Polisi Dalami Dugaan Perburuan Liar

Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga setelah dilakukan otopsi, di RSUD R Syamsudin SH, Rabu malam

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PELURU NYASAR - Kepolisian Resor Sukabumi terus mendalami kasus tewasnya Otib (60), petani asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade yang diduga menjadi korban peluru nyasar saat tengah beristirahat di saung huma, Selasa malam (22/04/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Kepolisian Resor Sukabumi terus mendalami kasus tewasnya Otib (60), petani asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade yang diduga menjadi korban peluru nyasar saat tengah beristirahat di saung huma, Selasa malam (22/04/2025).

Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga setelah dilakukan otopsi di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Rabu (23/04/2025) malam.

Peristiwa tragis ini menyita perhatian publik karena diduga berkaitan dengan aktivitas perburuan liar babi hutan di sekitar kawasan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud.

Polisi Sudah Olah TKP dan Periksa Saksi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono menjelaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan sejumlah langkah awal telah dilakukan.

Baca juga: Wanita Pekerja di Buleleng Tertembak Peluru Nyasar Saat Bekerja, Proyektil Ditemukan Dekat Jantung

"Tim kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi, baik yang berada di sekitar lokasi kejadian maupun dari pihak pemerintah desa setempat," ujar Hartono saat dikonfirmasi, Kamis (24/04/2025).

Menurut Hartono, pemeriksaan saksi-saksi sudah dimulai sejak malam kejadian hingga Rabu malam.

Namun, polisi belum mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai hasil penyelidikan sementara, termasuk apakah sudah ada pihak yang diamankan.

Hasil Otopsi: Luka Benda Tumpul, Bukan Proyektil

Sementara itu, hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH menunjukkan bahwa korban mengalami luka terbuka serius di bagian punggung sebelah kanan.

Namun, tidak ditemukan proyektil atau benda asing lain yang mengindikasikan luka akibat tembakan langsung.

“Tidak ada proyektil yang ditemukan. Luka berukuran besar, sekitar 18 sentimeter, sangat dalam hingga mengenai organ dalam dan rongga tubuh,” jelas dr. Nurul Aida Fathia, dokter forensik yang memimpin proses otopsi.

Ia menambahkan, luka tersebut tampak tidak beraturan dan menyerong dari kanan ke kiri, dengan kerusakan signifikan pada organ dalam yang menyebabkan pendarahan hebat.

Diduga, luka itu diakibatkan oleh hantaman benda tumpul berkecepatan tinggi.

“Penyebab kematian diduga karena trauma benda tumpul yang merusak paru-paru dan menyebabkan pendarahan,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved