Mengenal Timboa, Jalur 'Haram' Merbabu, Lokasi Pendaki Temanggung Naik Gunung sebelum Hilang
Seorang pendaki bernama Sugeng Parwoto (50) hilang di Gunung Merbabu setelah naik lewat jalur ilegal di Timboa.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Pria asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sugeng Parwoto (50), hilang di Gunung Merbabu setelah mendaki lewat jalur Timboa, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Hilangnya Sugeng diketahui lewat laporan pendaki lainnya, Sabtu (19/4/2025), setelah mendapati pria yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) itu, tak ada di tendanya yang berada di Pos 3.
Kasubbag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, menegaskan jalur pendakian yang dilewati Sugeng, merupakan jalur ilegal.
"Jalur ini bukan jalur resmi pendakian di Merbabu. Jadi tidak ada izinnya, ilegal," kata dia, Senin (21/4/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Hingga saat ini, puluhan relawan dari empat tim, terjun untuk mencari keberadaan Sugeng.
Ada tiga tim khusus yang berfokus pada pencarian, sedangkan satu tim lainnya mengirim logistik untuk relawan yang di atas.
Baca juga: Awal Mula Pria Asal Temanggung Hilang di Gunung Merbabu, Mendaki Sendirian Lewat Jalur Terlarang
"Kami optimis bisa bertemu Pak Sugeng dalam keadaan selamat. Mohon doa restu kepada semua pihak, teman-teman yang bertugas dapat menemukan Pak Sugeng," ujar Kepala Posko Pencarian, Tri Puji Sugiharto, Selasa (22/4/2025).
Timboa, Jalur 'Haram' Pendakian Merbabu
Dikutip dari Kompas.com, Timboa merupakan nama sebuah dusun di Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Lokasi Dusun Timboa berada di lereng sebelah timur laut Gunung Merbabu dengan ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Meski mendapat julukan surga tersembunyi, Timboa tidak termasuk jalur resmi pendakian Gunung Merbabu.
Diketahui, jalur resmi pendakian Gunung Merbabu adalah Selo, Suwanting, Cunthel, Wekas, dan Thekelan.
Sejak 2017, Timboa sudah diusulkan untuk ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, riset pun dilakukan dengan melibatkan pihak universitas.
Tetapi, berdasarkan hasil riset, ditemukan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di Timboa. Selain itu, ada artefak yang belum dieksplorasi di Timboa.
Hal-hal tersebut perlu dilindungi yang akhirnya membuat Timboa tak bisa dijadikan jalur resmi pendakian.
Sumber: TribunSolo.com
Lewat Program Jumat Berkah, Iptu Agung Muryo Rutin Bagikan 650 Porsi Makanan Gratis di Boyolali |
![]() |
---|
Duduk Perkara Kades di Boyolali Gadaikan Tanah Desa Rp1,4 Miliar, Warga: Buat Usaha Kandang Ayam |
![]() |
---|
Keluarga Korban Ungkap Kronologi Guru Injak Murid di Boyolali, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Kades di Boyolali Sertifikatkan Tanah Desa Atas Namanya demi Dapat Utang Rp1,4 M, Kini Gagal Bayar |
![]() |
---|
Satpol PP Ugal-ugalan di Boyolali, Mobilnya Hampir Tabrak Bocah Naik Sepeda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.