Kelakuan Pemilik Tanah di Ponorogo Bikin Warga Terpaksa Gotong Jenazah Seberangi Sungai
Warga di Desa Wates, Kabupaten Ponorogo terpaksa gotong keranda jenazah seberangi sungai karena ada keluarga yang menolak tanahnya dilewati jenazah.
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, sekelompok warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai.
Peristiwa itu terjadi di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Jenazah Mulyadi (38) dibawa menyeberangi sungai menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guyangan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Rombongan jenazah itu melewati sungai bukan karena keterbatasan infrastruktur di desa setempat.
Namun, hal itu karena kelakuan seorang warga yang tak mau tanahnya dilewati jenazah.
Padahal, jalan itu merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses TPU.
"Kemarin kejadiannya, kalua warga Desa Wates yang sebelah sini (perbatasan) dekat dengan Desa Tugurejo, dimakamkan di Desa Tugurejo. Tidak boleh lewat situ (tanah warga)," kata warga setempat, Tri Utami, Minggu (20/4/2025), dilansir TribunJatim.com.
Tri Utami mengungkapkan, kasus ini bukan yang pertama, namun kejadian serupa sudah terjadi berulang kali.
"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya ya warga memilih lewat sungai," tandasnya.
Senada, Kepala Desa Tugurejo, Siswanto juga membenarkan, peristiwa ini bukan yang pertama kali.
"Sudah puluhan tahun, yang viral kemarin adalah kejadian kesekian kali," ujarnya, Senin (21/4/2025).
Baca juga: Warga Ponorogo Antar Jenazah Lewat Sungai gegara Dilarang Lintasi Jalan, Kades: Sudah Puluhan Tahun
Ia menjelaskan, warga di dua dukuh di Desa Wates tidak memiliki pemakaman.
Sehingga, jika ada warga yang meninggal, selalu dimakamkan di TPU Desa Tugurejo.
Karena alasan itu, warga kemudian secara swadaya membangun jembatan.
Namun, malah ada warga yang melarang tanahnya dilewati jenazah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.