Warga Ponorogo Antar Jenazah Lewat Sungai gegara Dilarang Lintasi Jalan, Kades: Sudah Puluhan Tahun
Warga Desa Wates, Ponorogo, terpaksa mengantar jenazah ke pemakaman dengan menyeberangi sungai pada Sabtu (19/4/2025), karena dilarang lewat jalan.
“Yo dulur wates ky ngene lo susah e (iya saudara Desa Wates, seperti ini lo susahnya),” ujar seseorang dalam video yang didapatkan, Minggu (20/4/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga membawa jenazah Mulyadi (38), warga Desa Wates, Kecamatan Slahung, Ponorogo.
Warga menyeberangi sungai menuju TPU Guyangan di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.
Bukan karena jembatan putus atau jalan rusak, namun karena rombongan pengantar jenazah itu memang dilarang melewati depan rumah seorang warga menuju TPU.
Padahal jalan setapak di depan rumah warga itu adalah satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk menuju TPU di Desa Tugurejo.
“Ada warga Desa Wates yang berbatasan dengan Desa Tugurejo, dimakamkan di Desa Tugurejo. Tetapi pengantar tidak boleh lewat di tanah warga,” ujar salah seorang warga, Tri Utami, Minggu, dilansir Surya.co.id.
Tri mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali warga harus menggotong keranda melintasi sungai karena alasan yang sama.
"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya warga memilih lewat sungai," beber Tri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Bukan Karena Jembatan Rusak, Ini Penyebab Warga Ponorogo Angkut Keranda Jenazah Lewat Sungai
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribunjatim-timur.com/Sri Wahyunik) (Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.